Tontonan Perusak Generasi

Lagi-lagi industri di tanah air membuat gaduh dengan menayangkan tayangan tidak mendidik. Sinetron baru berjudul “Dari Jendela SMP” menuai kontroversi. Pasalnya, sinetron yang diadaptasi dari novel karya Mira W ini dinilai menampilkan alur cerita percintaan anak SMP yang bernama Joko dan Wulan hingga hamil di luar nikah. Meskipun pada akhirnya terdapat klarifikasi, bahwa sebenarnya Wulan tidak hamil. Kendati demikian, artinya di dalam ceritanya mereka pernah melakukan “aktivitas terlarang”.
Tentu saja hal ini memicu keresahan, sehingga masyarakat, KPAI dan beberapa lembaga masyarakat melayangkan pengaduan ke KPI. Merespon pengaduan ini, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), memutuskan menjatuhkan sanksi teguran untuk program siaran “Dari Jendela SMP” SCTV. Hasil dari rapat pleno sanksi KPI Pusat, menyatakan program siaran yang mulai tayang pada 29 Juni 2020 lalu, memuat visualisasi yang tidak sesuai dengan perkembangan psikologis remaja. (www.kpi.go.id, 08/07/2020)
Wajar saja, sebab yang dianut negeri ini adalah sistem kapitalis-sekuler. Sistem ini dibangun berdasarkan asas manfaat, materi menjadi standar berpikir dan berperilaku. Selama masih mendatangkan keuntungan, media kapitalis akan tetap menayangkan “sinetron sampah” dengan dalih sex education. Dampak kerusakan moral perilaku, bahkan akidah generasi yang akan ditimbulkan ke depannya tidak diambil pusing.
Beda halnya, jika sistem pemerintah Islam diterapkan. Dijamin tidak akan ada tontonan perusak generasi. Di negara khilafah, media hanya akan digunakan sebagai sarana dakwah menyebarkan Islam ke tengah-tengah umat. Meskipun pendidikan tentang kesehatan reproduksi tetap akan diberikan, tidak ada pelanggaran syariat. Jadi, masyarakat akan termotivasi untuk memahami Islam dan berlomba-lomba melakukan amal salih lewat program yang ditonton. Sistem Islam akan melahirkan generasi millenial yang berkualitas, bertakwa, dan memiliki syaksiyah Islamiyyah. Dengan sistem Islam, setiap persoalan akan diselesaikan dengan paripurna, termasuk tontonan perusak generasi.
Wallahu a’lam bishshowab.
Neng Ranie SN
[ln/LM]