Menyambut Ramadan, Bulan Al-Qur’an
Oleh : Nurjannah Sitanggang
Lensamedianews.com__ Dalam hitungan hari, umat Islam akan memasuki bulan Ramadan yaitu bulan agung yang di dalamnya Allah perintahkan puasa dan Allah tetapkan ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Umat Islam di berbagai penjuru dunia bersuka cita dan bergembira menyambut bulan mulia ini. Di dalamnya amal salih dilipatgandakan pahalanya hingga tujuh puluh kali lipat. Bahkan para ulama salaf jauh sebelum Ramadan mengajarkan kepada kita untuk berlatih dan membiasakan diri dengan amal-amal salih baik salat tahajud dan tilawah Al-Qur’an sejak bulan Sya’ban.
Begitu pentingnya Ramadan bagi umat Islam. Hingga para ulama menjadikan Ramadan sebagai pusat aktivitas dan ibadahnya. Enam bulan sebelum Ramadan para ulama salaf mengajarkan untuk berdoa supaya Allah sampaikan usia hingga Ramadan. Sementara enam bulan setelah Ramadhan berdoa supaya Allah terima amal dan ibadah selama Ramadan.
Ramadan Bulan Al-Qur’an
Al-Qur’an kitab mulia dan paling berharga di dunia. Sebab Al-Qur’an berisi firman Allah dan petunjuk hidup untuk manusia. Petunjuk ini mengajarkan kehidupan yang lurus dan benar sekaligus penentu bahagia atau menderitanya sebuah umat. Allah turunkan Al-Qur’an pertama sekali pada bulan Ramadan dan peristiwa ini telah diabadikan umat Islam dengan sebutan Nuzulul Qur’an. Allah SWT berfirman: Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur`ān, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan (bayyinat) mengenai petunjuk itu dan pembeda (furqan).
Dalam tafsir Ibnu Katsir bayyinat maksudnya adalah ad dalailu wa dhihah yaitu dalil-dalil yang jelas. Furqan maksudnya mufarriqan baynal haq wal batil, baynal halal wal haram, yaitu pembeda antara hak dan batil, dan antara yang halal dan haram.
Sejatinya dengan turunnya Al-Qur’an umat Islam bisa hidup dengan benar dan bahagia. Sayangnya Al-Qur’an belum diterapkan secara totalitas dalam kehidupan. Sehingga berbagai kerusakan tampak jelas di hadapan kita. Para koruptor bebas dan merasakan hidup enak, sementara ada orang yang hidup susah sebagaimana peristiwa di Pati. Seorang pemuda yang miskin menanggung nafkah adiknya hanya karena mencuri pisang dipermalukan dan diarak keliling kampung.
Belum lagi drama pagar laut yang masih misteri dan berbelit. Di sisi lain ada seorang nenek yang antri gas karena langka hingga meninggal saat kembali ke rumahnya. Miris dan ironis itulah ungkapan yang mungkin bisa mewakili fakta-fakta ini. Jurang yang sangat dalam antara orang miskin dan kaya menganga begitu dalamnya tidak lain karena jauh dari hukum Al-Qur’an.
Puasa hanyalah saah satu ibadah yang Allah perintahkan di dalam Al-Qur’an. Perintah ini kita sambut antusias dan penuh taat. Seharusnya sikap yang sama juga kita tunjukkan saat Allah memberikan perintah yang lain termasuk untuk berhukum dengan Al-Qur’an.
Tunduk Totalitas pada Al-Qur’an
Allah SWT berfirman;
maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Perintah ini ada dalam surat Al-Maidah ayat 48.
Dalam ayat ini Allah memerintahkan kita umat Islam untuk menerapkan Islam dalam semua aspek kehidupan.
Islam merupakan agama yang sempurna mengatur tiga dimensi kehidupan, yaitu : hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan dirinya sendiri, dan hubungan manusia dengan sesama manusia. Hubungan manusia dengan Allah tercakup dalam perintah ibadah dan akidah. Puasa, salat, dan zakat ada pada dimensi ini. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri tercakup dalam aturan makanan, pakaian, dan akhak.
Adapun hubungan manusia dengan manusia yang lain tercakup dalam aturan politik, pemerintahan, ekonomi, pendidikan, kesehatan, hukum, dan sistem sanksi. Ini merupakan hukum yang sangat luas dan hanya bisa dijalankan oleh sebuah kekuasaan alias negara. Kecintaan kepada Al-Qur’an dan ketaatan kepada Allah seharusnya diwujudkan dengan menjalankan hukum ini.
Pentingnya Menerapkan Al-Qur’an
Bulan Ramadan seharusnya tidak hanya mengingatkan kita akan pentingnya tilawah Al-Qur’an. Lebih dari itu bulan Ramadan seharusnya juga meningkatkan amal dakwah dan perjuangan umat Islam untuk kembali pada hukum Al-Qur’an. Sebab berbagai problem hari ini tidak lain karena kita jauh dari Al-Qur’an. Sebab Allah telah menjanjikan keberkahannya dan kebahagiaan jika tunduk pada hukum-Nya.
Allah SWT berfirman:
Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai apa yang telah mereka kerjakan.
Ramadan bulan Al-Qur’an seharusnya menjadi alarm yang kuat bagi umat untuk selalu ingat akan hukum terbaik dengan memperjuangkan terapnya syariat Islam. Wallahua’lam.