Ketika Uang Dianggap Tuhan

Oleh : Fatimah Nafis
Lensamedianews.com_ Kasus sindikat produksi uang palsu kembali terbongkar. Tim unit Reskrim Polsek Tanah Abang berhasil menggerebek pabrik uang palsu di Kelurahan Bubulak, Kota Bogor pada 9-4-2025 dengan temuan uang palsu siap edar sebesar Rp.2,3 miliar berikut uang dollar Amerika Serikat (AS). Terbongkarnya kasus ini berawal dari temuan tas yang tertinggal di KRL jurusan Rangkasbitung, Tanah Abang. Ternyata pabrik uang palsu tersebut sudah beroperasi selama 6 bulan. Kini 8 tersangka beserta barang bukti sudah diamankan petugas. Mereka dikenakan pasal 26 Undang-Undang RI no 7 tahun 2011 dengan ancaman 10 tahun penjara serta denda 10 miliar. (detikcom)
Begitulah hidup dalam sistem sekuler kapitalisme. Ketika tekanan hidup yang memang diciptakan oleh sistem ini semakin berat, alhasil segala cara dihalalkan demi keuntungan semu. Berharap hidup bahagia, yang terjadi justru sengsara. Jikapun ada kesenangan, semua ibarat bom waktu yang menunggu meledak kapan saja. Sistem ini jelas gagal membentuk kepribadian Islam pada diri manusia, baik level pendidikan dasar hingga pemerintahan. Tidak ada lagi rasa takut dan malu ketika melakukan kejahatan. Yang ada di pikiran hanyalah beban hidup dan uang. Sehingga yang terjadi adalah terciptanya kejahatan di setiap lini kehidupan.
Merajalelanya kejahatan nyatanya tak sebanding dengan sanksi yang diberikan. Tidak sedikit kasus kejahatan yang menguap begitu saja karena bisa ditukar dengan uang. fasilitas mewah dan banyaknya potongan masa hukuman semakin membuktikan bahwa hukum di negeri ini berbanding lurus dengan uang. Ketika uang dianggap sebagai Tuhan maka apapun bisa dikorbankan, termasuk keadilan.
Berbeda dengan sistem kapitalisme, sistem sanksi di dalam Islam bersifat tegas dan menjerakan sehingga mampu mencegah tindak kejahatan. Di dalam Islam, uang hanyalah alat pembayaran yang memiliki kelemahan dan keterbatasan.
Mendapatkannya pun tidak boleh dengan cara yang haram. Seorang khalifah dalam negara Khilafah akan menciptakan generasi yang berkepribadian Islam, yang mengukur segala sesuatu berdasarkan pola pikir Islam dan bertindak sesuai syariat Islam. Khalifah tidak akan membiarkan warga negaranya kekurangan dalam memenuhi kebutuhan pokoknya. Begitu pula jaminan khalifah akan tersedianya lapangan pekerjaan bagi kepala keluarga akan mencegah mereka melakukan kejahatan sehingga terwujudlah masyarakat yang selamat dan aman.