Gaza Dilanda Kelaparan, Mengapa Dunia Masih Bungkam?

Oleh : Yulia
(Pegiat Pena Banua)
Lensa Media News – Gaza bagaikan belahan dunia lain yang sangat berbeda. Ditengah kemajuan teknologi di berbagai belahan dunia Gaza dilanda krisis kelaparan dan kemanusiaan. Seluruh dunia menyaksikan apa yang saat ini terjadi di Gaza namun hanya bisa berperan sebagai penonton. Tentu hal ini tidak dapat dianggap wajar karena merupakan kejahatan dunia yang terkejam di abad ini. Membiarkan anak-anak yang tidak bersalah dibom serta direnggut masa depannya. Sebagaimana Program Pangan Dunia (World Food Program/WFP) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (25/4) mengatakan bahwa pihaknya telah kehabisan stok makanan di Jalur Gaza karena perlintasan perbatasan masih ditutup. (Antara News/03/05/2025)
Selain itu Menurut data PBB, WFP mendukung 37 dapur umum yang sebelumnya mampu memproduksi sekitar 500.000 porsi makanan setiap hari. Sampai saat ini, belum ada kejelasan mengenai jumlah dapur yang masih bisa beroperasi setelah persediaan dari WFP habis. Bahkan mereka juga menyatakan bahwa “Situasi di Jalur Gaza sekali lagi mencapai titik kritis: orang-orang kehabisan cara untuk bertahan hidup”.
Hal ini diakibatkan oleh Blokade total terhadap Gaza diberlakukan oleh Israel sejak 2 Maret lalu (Kompas.Com/03/05/2025). Sehingga sampai saat ini kaum muslimin di Gaza dilanda kelaparan yang hebat. Bahkan anak-anak lupa bagaimana perut mereka kenyang. keadaan ini tentu tidak dapat dianggap sepele atau didiamkan saja. Karena sekali lagi ini adalah kejahatan dunia yang sangat kejam. PBB yang memiliki wewenang untuk mengatur HAM dunia tidak berdaya. Makna HAM memiliki makna ganda, seharusnya peristiwa di Gaza membuka mata dunia untuk segera menghentikan perang yang terjadi.
Selain mengalami kelaparan warga Gaza juga tidak henti dibantai. Sedikitnya 13 warga Palestina dilaporkan meninggal sejak fajar, sementara puluhan lainnya masih tertimbun di bawah puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di Gaza City.(Bisnisupdate.com/03/05/2025) Seolah tidak ada lagi rasa kemanusiaan di Gaza karena ditengah kelaparan yang mereka alami, mereka juga dibom tanpa ampun.
Donasi dan bantuan terus diupayakan oleh dunia “Hampir 3 ribu truk bantuan UNRWA bersiap memasuki Gaza,” kata UNRWA namun tidak dapat masuk kedalam Gaza. Hal ini diakibatkan oleh blokade yang dilakukan oleh zionis. Sehingga UNRWA juga mengatakan “Pengepungan harus dihentikan.” Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini juga mengatakan bahwa anak-anak Palestina di Gaza menderita kelaparan karena Israel terus mencegah masuknya pasokan makanan dan kebutuhan pokok lain (Antara News/03/0/2025). Pemandangan yang sangat memilukan bahwa warga saat ini juga dibunuh secara perlahan dengan melakukan blokade yang menghalangi bantuan untuk masuk.
Dengan demikian apa yang harus dilakukan oleh kaum muslimin untuk segera menyelesaikan permasalahan ini?. PBB dan Organisasi kemanusiaan telah berupaya melakukan pertolongan namun tidak membuahkan hasil dan menyelesaikan masalah ini. Lantas apa yang harus dilakukan oleh kaum muslimin saat ini?
Berkaca pada sejarah yang dilakukan oleh tokoh pejuang dalam Islam membebaskan tanah-tanah kaum muslimin. Sebagaimana yang dilakukan oleh Shalahuddin Al-Ayubi. Pembebasan Palestina dan penghapusan sepenuhnya penjajah Zion*s merupakan tanggung jawab mendesak bagi umat Islam. Shalahuddin al-Ayyubi tidak mencari kompromi dengan Paus Gregory VIII untuk berbagi wilayah Palestina, melainkan menghadapi mereka dalam Perang Hittin, mengalahkan pasukan Salib, dan mengakhiri kekuasaan mereka di negeri-negeri Muslim. Sepanjang sejarah, umat Islam tidak pernah berunding atau berkompromi dengan penjajah Zion*s atau musuh terang-terangan (kafir harbi fi’lan) yang memerangi Islam.
Dari Anas bin Malik ra. dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, “Tidaklah (sempurna) iman seseorang di antara kalian hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR Bukhari Muslim). Bagaimana dengan iman kita jika tidak ada kepedulian terhadap kaum muslimin di Gaza. Tentunya diam bukanlah pilihan. Sebagai saudara sesama muslim sudah selayaknya kita terus menyuarakan solusi tuntas yang dapat membebaskan tanah Baitul Maqdis yaitu dengan mewujudkan Khilafah Islamiyah.
Dengan terwujudnya kepemimpinan yang menyatukan tubuh kaum muslimin maka dengan itu pula kaum muslimin dapat mengirimkan tentara dan mengusir tentara penjajah dari tanah baitul Maqdis. Itu pula solusi yang dulu dipilih oleh Shalahuddin Al-Ayubi dalam membebaskan Palestina. Mewujudkan Khilafah Islamiyah dan memerintahkan kaum muslimin untuk Jihad Fi Sabilllah. Maka sudah selayaknya kaum muslimin juga mengambil jalan ini untuk membebaskan Baitul Maqdis dari jajahan Zionis.
[LM/nr]
