Kezaliman Meningkat, Kesadaran Umat akan Seruan Jihad harus Kuat

Oleh: Mukhlisatun Husniyah
Muslimah Peduli Generasi
LenSaMediaNews.com__Penderitaan yang dialami warga Gaza hari ini masih dirasakan. Meskipun terus mendapat kecaman dari berbagai pihak, kezaliman yang dilakukan Zionis semakin meningkat. Zionis tetap tak mau berhenti karena mendapat dukungan dari Trump, untuk segera mengambil alih Gaza yang semakin kuat.
Umat manusia pun semakin tidak dapat menoleransi kejahatan-kejahatan yang telah dilakukan. Meski hanya berupaya sebisanya mereka, seperti mengumpulkan uang dan bantuan dari berbagai negara untuk misi Gaza Sumud Flotilla. Adanya kondisi ini seharusnya menjadi alarm bagi penguasa negeri-negeri muslim untuk tidak diam terhadap kezaliman tersebut.
Fakta yang baru saja terjadi yaitu militer Israel meminta warga Palestina di Kota Gaza, wilayah perkotaan terbesar di kantong tersebut, untuk mengungsi ke selatan. Selain itu, militer juga memberi peringatan bahwa operasi akan terus berlangsung di seluruh kota. (Republika.co.id, 6-9-2025).
Sementara itu, armada sipil internasional tengah berlayar di Laut Mediterania, membawa misi kemanusiaan sekaligus pesan politik. Tujuan armada tersebut berlayar adalah melawan blokade Israel di Jalur Gaza. Inisiatif ini dinamakan Global Sumud Flotilla (GSF), sumud dalam bahasa Arab artinya keteguhan. Ini merupakan cermin perlawanan damai menghadapi ketidakadilan (rri.co.id, 2-9-2025).
Beberapa penyebab Zionis meningkatkan kejahatan mereka yaitu, adanya pengkhianatan oleh penguasa Arab dan diamnya dunia. Trump memiliki kesepakatan penjualan senjata ke Arab Saudi dengan nilai $142 Miliar dolar serta kerjasama dalam aspek keamanan, intelijen, teknologi dan energi. Parahnya lagi, adanya perjanjian investasi ke Trump dengan nilai $600 Miliar dolar dalam jangka empat tahun.
Sayangnya, para pemimpin muslim seolah menutup mata dan telinga terhadap penderitaan di Gaza. Solusi kemanusiaan saja belum cukup untuk menghentikkan kejahatan Zionis dan pembebasan Gaza. Umat harus terus meningkatkan tuntutannya dengan menuntut bantuan militer untuk menghentikan genosida di Gaza. Ikatan iman penguasa negeri muslim seolah telah terputus, dengan dalih tak mau ikut campur urusan negara lain. Padahal, Allah telah menegaskan pentingnya ukhuwah Islamiyah sebagai dasar hubungan antar-muslim.
Kepentingan duniawi berupa jabatan dan kekuasaan telah mematikan rasa persaudaraan ini, membuat mereka lemah di hadapan musuh Allah. Hal ini juga diakibatkan adanya sekat nasionalisme yang dibuat oleh Barat, sekat tersebut lahir dari sistem demokrasi kapitalisme yang berhasil memecah belah kaum muslim. Seharusnya sesama muslim bagaikan satu anggota tubuh yang tak terpisahkan.
Dari An-Nu’man bin Bisyir dia berkata, bahwa Rasulullah Saw., bersabda:
“Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi di antara mereka adalah ibarat satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan juga merasakan sakitnya.” (HR Muslim No 4685)
Seharusnya umat Islam adalah umat terbaik, berdasarkan firman Allah yang artinya:
“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (selama) kamu menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Seandainya Ahlulkitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Diantara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.” (TQS. Ali Imran: 110)
Dan kemuliaannya akan kembali sebagaimana janji Allah:
“Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan yang mengerjakan kebajikan bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa…” (TQS. An-Nur: 55)
Hal ini telah terbukti dalam sejarah perjuangan Rasulullah SAW, para sahabat, serta para khalifah yang memimpin peradaban Islam dengan mulia. Kisah Khalifah Al-Mu’tasim Billah dan ketegasan Sultan Abdul Hamid II adalah contoh nyata kepemimpinan yang menjaga kehormatan agama dan Nabi-Nya.
Oleh karena itu, kemuliaan umat harus kembali diperjuangkan. Kesadaran umat akan pentingnya persatuan antar kaum muslim dan janji Allah perlu dibangkitkan dan diarahkan untuk mewujudkannya kembali. Hal ini memerlukan kepemimpinan dari jamaah dakwah ideologis yang tulus mengajak umat berjuang.
Dengan izin Allah, perjuangan dakwah akan membuahkan hasil selama menempuh metode Rasulullah SAW, sebagaimana yang dijalankan oleh jamaah dakwah ideologis yang menerapkan Islam secara menyeluruh. Demikian pula, pembebasan Palestina hanya akan terwujud jika Khilafah tegak kembali dan menyerukan jihad sebagai solusi final. Momentum genosida di Gaza ini harus dimanfaatkan untuk membangkitkan umat dan menegakkan kembali kemuliaan Islam.
Wallahualam bissawab. [LM/Ss]