Gaza Kian Menderita, Apa Solusinya?

Gaza Kian Menderita

Oleh: Syifaul Afida

Rasa lapar dan sakit akibat stok makanan hingga obat-obatan yang terbatas dirasakan masih begitu nyeri, ditambah selebaran perintah mengungsi dijatuhkan dari langit oleh militer Israel. Selebaran yang mendesak warga Palestina untuk melakukan evakuasi ke selatan menuju Al-Mawasi. IDF bertekad untuk mengalahkan Hamas dan akan beroperasi di wilayah Kota Gaza dengan kekuatan besar. Itu artinya, akan ada pengungsian paksa yang lebih besar, lebih banyak pembunuhan, lebih banyak penderitaan yang tak tertahankan, penghancuran yang tidak masuk akal, dan genosida. Israel tentu tidak sendiri, kelancaran setiap agenda mereka tentu sudah melalui persetujuan Trump, selaku Presiden Amerika. (CNN, 09-09-2025).

Inisiatif global atas nama kemanusiaan masih tetap ada. Kali ini melalui gerakan Global Sumud Flotilla (GSF), yang menaungi delegasi dari 44 negara untuk membawa bantuan kemanusiaan menuju Gaza. Namun, hal ini pun tidak luput dari teror dan serangan Israel. Kabar terbaru menyebutkan bahwa salah satu kapal rombongan diserang drone di sebuah pelabuhan di Tunisia pada Rabu, 10 September 2025. (Kompas.com, 10-09-2025).

Makin hari pengkhianatan penguasa Arab dan diamnya dunia semakin membuat Zionis meningkatkan kejahatan mereka. Solusi kemanusiaan untuk Gaza pun ternyata belum cukup untuk menghentikan kejahatan Zionis dan membebaskan Gaza.

Dengan bertambahnya bukti nyata kejahatan Zionis, kita makin sadar bahwa solusi untuk Palestina bukanlah pada meja-meja negosiasi yang tak pernah berpihak. Tapi melalui solusi syar’i yaitu jihad fii sabilillah. Kunci untuk persoalan Palestina adalah dengan tegaknya Daulah Khilafah Islam yang akan memerintahkan tentaranya untuk membebaskan kezaliman di mana pun. Allah SWT memerintahkan kaum muslim untuk melawan penjajahan melalui jihad fi sabilillah. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 190:

“Perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu dan jangan melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”.

Umat muslim sesungguhnya tidak akan mencukupkan diri dengan aksi-aksi kemanusiaan semata. Bukan pula hanya bergantung dengan kecaman dan perundingan tanpa aksi nyata. Umat saat ini harus meningkatkan tuntutannya dengan mendesak penguasa muslim agar menghentikan pengkhianatan terhadap umat, mencabut hubungan normalisasi dengan negara pendukung genosida, dan menuntut bantuan militer untuk menghentikan genosida di Gaza. [LM/Ah]