Kala Amal Tak Lagi Dituntun Akal

Oleh : Ummu Rifazi, M.Si
LenSaMediaNews.Com–Beberapa waktu yang lalu, masyarakat dihenyakkan oleh kasus tragis di Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Seorang ibu dengan inisial EN (34) ditemukan polisi setempat tewas menggantung dirinya, setelah sebelumnya disinyalir kuat meracuni kedua anaknya yang berusia 9 tahun dan 11 bulan. Polisi pun mendapati surat wasiat berisi curahan rasa putus asa terhadap suaminya terkait tekanan ekonomi dan utang keluarga (metrotvnews.com, 09-09-2025).
Belum pupus kisah tragis tersebut dari benak, masyarakat kembali digemparkan dengan pemberitaan seorang pria berinisial AMA (33) yang nekat melompat dari jembatan DAM Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jumat 12-09-2025. Beruntung aksi nekatnya tersebut dipergoki warga yang melintas hingga pria ini masih bisa diselamatkan oleh Tim Damkar (bogor.tribunnews.com, 12-0-9-2025).
Sekulerisme Menumpulkan Akal, Melemahkan Iman
Kasus bunuh diri di Indonesia mengalami tren peningkatan setiap tahunnya. Jumlah kasus bunuh diri terus meningkat setiap tahun, bahkan mencapai 60 persen dalam lima tahun terakhir. Pada bulan Mei 2025 ini saja sudah mencapai 600 kasus bunuh diri.
Penyebab utama kasus bunuh diri adalah faktor ekonomi, ditambah dengan lemahnya keimanan individu muslim hari ini. Sistem hidup sekuler yang memisahkan agama dari pengaturan kehidupan, menumpulkan akal masyarakat negeri muslim, mencabut pemahamannya akan konsep rizki, dan melemahkan keimanannya sehingga tak ada lagi tersisa ketawakalan kepada Allah ta’alaa.
Miris, ketika kondisi tersebut akhirnya menyebabkan banyak orang memutuskan untuk menyelesaikan masalahnya dengan bunuh diri. Sungguh suatu kondisi yang mengenaskan bagi negeri kaum muslimin.
Kita harus sadar bahwa sesungguhnya Allah telah mencukupkan karuniaNya dengan melimpahnya sumber daya alam (SDA) di bumi ini, khususnya di negeri muslimin. Namun ketika SDA melimpah, mengapa kemiskinan semakin parah terjadi di Indonesia dan juga di seluruh dunia? Kita harus sadar bahwa kemiskinan ini disebabkan oleh kehidupan yang diatur oleh Sistem Demokrasi Kapitalis sekuler.
Sistem hidup ini batil karena menjadikan manusia bebas membuat aturan yang salah satunya memudahkan segelintir orang yang dekat dengan penguasa untuk menguasai harta milik umum. Para kapitalis ini menimbun kekayaan, sehingga harta berputar di segelintir orang kaya saja. Akibatnya banyak orang lain yang terampas hak akan harta milik umum tersebut dan mengalami kemiskinan yang sangat parah.
Islam Mencerdaskan Akal dan Menguatkan Keimanan
Allah menurunkan Syariat Islam yang tercantum dalam Al-Qur’an, yang akan menuntun manusia agar dapat menyelesaikan setiap permasalahan hidupnya. Manusia diminta untuk mempelajari dan menerapkan isi Al- Qur’an agar persoalan hidupnya terpecahkan. Sebagaimana firmanNya dalam QS Al Alaq ayat 1-5 yang artinya,” Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia. Yang mengajarkan (menulis) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya”.
Dari ayat tersebut jelas bahwa Wahyu Ilahi akan menuntun akal, menancapkan pemahaman yang niscaya akan menguatkan keimanan. Yakin bahwa Allah Maha mengatur, termasuk masalah rizki. Sebagaimana firmanNya dalam QS At Thalaq ayat 3 yang artinya ,” Allah menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu”.
Syariat Islam juga mengedukasi umatnya bahwa bunuh diri hukumnya haram. Allah Maha Pengasih dan Penyayang akan menjaga ketika hambaNya menjalankan seluruh perintah dan menjauhi laranganNya. Dengan pemahaman dan keyakinan ini, maka ketika ada masalah bukanlah diselesaikan dengan bunuh diri, melainkan dengan menjalankan seluruh syariatNya agar seluruh aspek permasalahan hidup dapat diselesaikan. Sebagaimana sabdaNya dalam QS An Nisa ayat 29 yang artinya,”Janganlah kalian membunuh diri kalian sendiri. Sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepada kalian”.
Oleh karenanya, sebagai negeri muslimin, sudah sepatutnya kita menerapkan syariat Islam secara kafah dalam bentuk negara yaitu Daulah Khilafah Islamiyyah sebagaimana teladan Rasulullah saw. Daulah Khilafah Islamiyyah akan pertama, menjaga kekokohan keimanan rakyatnya, sehingga tumbuh rasa optimis terhadap rizki dari Allah sekaligus tawakal terhadap ketetapan Allah
Kedua, mendidik rakyatnya untuk menjadi pribadi yang sabar terhadap kesulitan hidup yaitu dengan syariat puasa, ketiga, mengingatkan dan mewajibkan para lelaki untuk bekerja mencari nafkah sehingga tidak ada lelaki yang lalai atau malas bekerja. Keempat, menjamin terbukanya lapangan pekerjaan bagi seluruh rakyatnya, kelima, mengingatkan rakyatnya untuk selalu memperhatikan tetangganya dan saling memberi. Wallahu a’lam bisshawab. [LM/ry].
