Gaza semakin Menderita, Jihad Solusi Hakiki

Muslim Gaza

Oleh Mutiara Islami

(Pegiat Pena Banua)

 

LensaMediaNews.com, Opini_ Krisis di Gaza bukan sekadar statistik politik; ia adalah tangisan manusia dan anak-anak tanpa masa depan, ibu-ibu yang kehilangan suami, rumah yang hancur dan rumah sakit yang kewalahan. Laporan otoritas kesehatan di Gaza telah mencatat puluhan ribu korban jiwa sejak konflik memuncak pada Oktober 2023, sebuah gambaran horor yang menuntut respon kemanusiaan dan politik internasional yang nyata.

 

Benjamin Netanyahu di Sidang Umum PBB pada hari jumat, 26 september 2025 mengecam keras negara-negara Barat karena mendukung negara Palestina dan menuduh mereka mengirimkan pesan bahwa “membunuh orang Yahudi ada gunanya”. (CNBC Indonesia, 27-09-2025)

Sebelum sidang majelis umum PBB, sejumlah negara seperti Prancis, Kanada, Inggris, Australia, dan beberapa negara Eropa lainnya mengakui Palestina sebagai negara. Tindakan tersebut memalukan dan tercela, sebut Netanyahu. (CNN, 27-09-2025)

 

Di Palestina, darah masih tertumpah mulai dari masyarakat sipil, tentara Palestina, bahkan para jurnalis yang selama ini telah menyampaikan informasi yang terjadi di Palestina kepada publik melalui media.

 

Sedikitnya 65.926 warga Palestina telah tewas sejak dimulainya operasi militer Israel pada Oktober 2023 yang dilaporkan oleh Kementerian kesehatan di jalur Gaza. Laporan tersebut disampaikan secara resmi oleh kementerian pada Sabtu (27-9-2025), seperti dikutip Kantor Berita Anadolu. (Gaza media, 28-09- 2025)

 

Kejahatan Israel sejatinya telah terungkap sejak lama. Sangat disayangkan, para penguasa tidak tersentuh hatinya untuk melakukan tindakan yang berarti. Bahkan kaum muslimin di seluruh dunia yang jumlahnya miliaran sekalipun belum sanggup bersatu melawan kekejaman Zionis serta menuntut para penguasa untuk mengirimkan pasukan militer ke Gaza. Hingga saat ini solusi yang dihasilkan tidak berarti untuk Palestina.

 

Masalah yang terjadi di Palestina merupakan masalah yang besar, karena itu butuh perjuangan yang besar juga dalam menghadapi masalah tersebut. Kebiadaban yang dilakukan oleh Israel terhadap warga Palestina, mengundang perhatian seluruh masyarakat di berbagai belahan dunia untuk menyuarakan kemerdekaan bagi mereka. Seperti gerakan yang dilakukan oleh Global Sumud Flotilla yang mengirim berbagai armada untuk berlayar di laut Mediterania dengan tujuan menembus blokade Gaza yang telah mengekang arus barang dan manusia.

 

Misi ini muncul karena kekecewaan mereka terhadap penguasa dunia yang lambat menangani masalah Gaza baik kelaparan, penyakit, dan krisis manusia. Selain itu, aksi yang dilakukan oleh belahan dunia yang lain untuk menyuarakan kemerdekaan bagi Palestina seperti aksi damai, boikot, bantuan kemanusiaan, dan yang lain.

 

Akan tetapi aksi-aksi tersebut tidak juga menghentikan kebiadaban Israel dan para penguasa di berbagai negeri seolah tidak memiliki kuasa untuk menghentikannya. Semua itu tidak terlepas dari pengaruh negeri adidaya yaitu Amerika yang memiliki andil mempertahankan hegemoni Israel di tanah Palestina.

 

Solusi atas persoalan Palestina tidak cukup dengan hanya mengecam dan mengirim bantuan kemanusiaan. Pada kenyataannya, bentuk bantuan sudah dilakukan tapi Palestina tetap terjajah.

 

Wacana jihad pernah diserukan ulama dunia, namun sayangnya tak satu pun penguasa yang merespon seruan itu. Itu adalah hal yang wajar, karena negara-negara saat ini terikat dan tersandera oleh berbagai kepentingan politik yang disebabkan oleh nasionalisme yang telah memberi sekat terhadap negeri-negeri muslim sehingga bukanlah hal yang mudah bagi penguasa untuk mengirimkan tentara untuk menolong saudara muslim di Palestina.

 

Tanah Paletina adalah tanah milik kaum muslim, sejak tanah tersebut ditaklukan oleh Salahuddin Al-Ayyubi. Maka bukan hanya muslim di Palestina yang memiliki tanggung jawab untuk mempertahankannya namun seluruh umat muslim di dunia wajib menjaga dan mempertahankannya.

 

Jihad adalah solusi syar’i yang hakiki yang hanya bisa dilakukan oleh Khilafah, sebuah pemerintahan berlandaskan ideologi Islam yang akan mengurus urusan seluruh umat, termasuk persoalan Palestina. Khilafah juga akan mempersatukan umat muslim seluruh dunia, lintas benua, bahasa, ras, dan bahkan batas teritorial wilayah. Oleh karena itu, sudah selayaknya umat muslim bersatu dalam memperjuangkan penerapan hukum Islam secara menyeluruh.
Wallahu a’lam bishshawwab