Program Magang Berbayar bagi Fresh Graduate, Potret Suram Kapitalisme

Oleh : Syifa Khoerunnisa
LensaMediaNews.com, Opini_ Baru-baru ini pemerintah membuka program baru yaitu magang berbayar bagi fresh graduate atau lulusan baru. Menteri ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyatakan bahwa sudah ada 1.147 perusahaan yang telah terdaftar dan membuka lowongan untuk program magang berbayar ini, selain itu beliau juga menyatakan sudah ada ada 104.711 peserta yang memenuhi syarat untuk mengikuti program ini.
Program magang berbayar ini merupakan satu dari delapan program pemerintah di tahun 2025 yang tujuannya sebagai stimulasi ekonomi. Program ini akan dilaksanakan sebanyak dua tahap, yaitu tahap awal sebanyak 20.000 peserta, dan tahap kedua sebanyak 80.000 peserta dengan tenggat waktu hingga akhir tahun.
Sementara itu menteri koordinator Bidang Perekonomian yaitu Airlangga Hartarto menyatakan bahwa setiap para peserta magang akan di beri upah minimum provinsi (UMP) sesuai dengan daerah masing-masing. Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp396 miliar untuk mendukung program magang ini, dengan masing-masing sebesar Rp198 miliar untuk tahun 2025 sampai 2026.
Program magang berbayar ini menjadi program yang menggiurkan terutama bagi fresh graduate yang masing menganggur dan sangat membutuhkan pekerjaan, tetapi apakah ini benar menjadi solusi untuk stimulasi ekonomi ? Pengangguran terjadi karena lapangan pekerjaan yang sangat minim sementara lulusan perguruan tinggi meningkat setiap tahunnya, selain itu adanya pendistribusian harta yang tidak tepat bahkan tidak sampai ke tangan masyarakat menjadikan fenomena sulitnya ekonomi ini sangat jelas terlihat.
Dalam sistem pemerintahan ekonomi kapitalis ini, tentu saja hanya segelintir orang yang diuntungkan yaitu para pemilik modal atau oligarki. Negara berperan sebagai fasilitator bagi para pemilik modal, sementara kesejahteraan rakyat serta lapangan pekerjaan di serahkan kepada pasar dan perusahaan swasta, padahal dengan melimpahnya sumber daya alam yang ada serta kemajuan teknologi saat ini pastinya jika diperuntukan untuk masyarakat semua kebutuhan akan tercukupi dan terjamin, salah satunya lapangan pekerjaan akan tersedia.
Dalam negara Islam semua sumber daya yang ada akan dikelola oleh negara untuk kemaslahatan masyarakat salah satunya menjadi peluang lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan bukan dibebaskan menjadi hak milik umum ataupun swasta. Dalam Islam, negara wajib memenuhi kebutuhan masyarakat baik itu berupa sandang, pangan, dan papan. Negara wajib membuka lapangan pekerjaan bagi laki-laki ataupun kepala keluarga, dengan pengelolaan sesuai dengan syariat. Harta milik umum dan milik negara yang dikelola oleh negara akan menjadi sumber pemasukan negara yang nantinya dipakai untuk menjamin fasilitas kesehatan dan pendidikan gratis bagi masyarakat, sehingga segala kebutuhan masyarakat akan terpenuhi.
Maka dari itu solusi yang tepat untuk mengatasi pengangguran dan kurangnya lapangan pekerjaan hanya dapat diselesaikan dengan menerapkan sistem ekonomi Islam yang akan terealisasikan dalam negara Islam yaitu khilafah, yang di dalamnya melaksanakan kehidupan Islam kaffah.