Diamnya Qatar, Bentuk Ketidakpedulian Penguasa Arab

Blue and White Modern Bordered Background Instagram Post_20251026_190451_0000

Oleh: Diana Kamila

 

LenSa Media News _ Opini _ Pada Selasa (9/9/2025) Zionis melancarkan serangan menargetkan pemimpin kelompok perlawanan Hamas di Doha, Qatar. Qatar menjadi negara ke-enam yang diserang Zionis sejak 7 Oktober 2025. Kejadian itu mengakibatkan 1.200 orang tewas, serta menyandera 251 orang lainnya. Serangan Zionis ke Doha menargetkan sebuah kompleks yang diyakini menjadi tempat tinggal para pemimpin politik Hamas. Setelahnya Kementerian Luar Negeri Qatar menyatakan mengutuk serangan tersebut (Kompas.com, 10/9/2025).

 

Serangan Zionis ke Qatar mengungkapkan ketidakpedulian dan pengkhianatan penguasa-penguasa negara Arab. Ketidakpedulian ini terlihat, karena meskipun Qatar sudah diserang, tidak ada tindakan nyata apapun kecuali mengecam dan mengutuk.

 

Selain tidak melakukan balasan terhadap serangan Zionis, Qatar justru datang ke Washington. Padahal tentu tindakan entitas penjajah Yahudi tidak akan terjadi tanpa izin restu Gedung Putih. Juru bicara Gedung Putih juga mengonfirmasi mereka telah diberi tahu sebelum serangan dilakukan, dan apa yang terjadi di Doha hanyalah peringatan nyata bagi para pemimpin Hamas agar menerima usulan Amerika.

 

Di lain sisi, perlu dipertanyakan sistem pertahanan Qatar, yang telah mengeluarkan dana sekitar US dollar 2,2 miliar untuk membeli sistem pertahanan udara dan rudal dari Amerika. Anehnya, dengan pengeluaran dana yang sedemikian besar untuk sistem pertahanan, penguasa Qatar justru menyatakan bahwa radar mereka gagal mendeteksi pesawat tempur Zionis.

 

Tentu semua itu dibeli dengan uang minyak di negeri kaum muslim, yang sejatinya milik kaum muslim. Inilah bentuk pengkhianatan Qatar yang sangat jelas terhadap kaum muslim. Penguasa Qatar mengira dengan berlindung di bawah bayang-bayang Amerika, mereka akan aman. Padahal Amerika sudah menjadi negara yang terkenal dengan watak culas dan pengkhianat. Dan Amerika tidak bisa dipisahkan dengan Zionis sebagai pelindung utamaanya.

 

Maka jelas, lemahnya respon Qatar mengambarkan betapa pecundangnya negara-negara Islam, bahkan saat negara mereka diserang. Ketakutan ini pula yang menyebabkan mereka berlindung dan bekerja sama secara terbuka dengan sahabat karib Zionis, yakni Amerika. Selama negeri-negeri Muslim dipimpin oleh penguasa boneka yang menjaga kepentingan Barat, maka selama itu pula Zionis Yahudi akan bebas menyerang negeri-negeri kaum muslim.

Jalan satu-satunya menuju pembebasan umat Islam serta menyingkirkan penguasa-penguasa boneka di negeri muslim adalah dengan menengakkan kembali Khilafah ‘ala Minhaj an-Nubuwwah, yang akan melindungi umat dan menghancurkan proyek Zionis laknatullah.

 

Waallahu alam bisawab

(LM/Sn)