Akhiri Genosida dengan Solusi Nyata

Biru Putih Grunge Pertanyaan Potong Denim Konten Instagram_20240109_191052_0000

Oleh: Agu Dian Sofiyani

 

Lensa Media News – Tiga bulan sudah, genosida brutal dilakukan entitas Zionis kepada Gaza, Palestina. Bahkan hingga detik ini genosida terus berlanjut. Diperkirakan agresi entitas Zionis yang sedang berlangsung di Gaza sejak 7 Oktober telah mengakibatkan sedikitnya 22.835 korban jiwa, dengan mayoritas adalah perempuan dan anak-anak, dan melukai hampir 58.300 orang lainnya. Selain itu, 7.000 orang hilang di bawah reruntuhan, dan kemungkinan besar dianggap tewas.

Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan Martin Griffiths menggambarkan pada Jumat bahwa Gaza “tidak dapat dihuni” setelah tiga bulan perang Israel dengan Hamas. Ia memperingatkan bahwa kelaparan akan segera terjadi dan bencana kesehatan masyarakat sedang terjadi.

Griffiths menegaskan kembali tuntutan PBB untuk segera mengakhiri perang dan pembebasan semua sandera. “Sudah waktunya bagi komunitas internasional untuk menggunakan seluruh pengaruhnya untuk mewujudkan hal ini.” (Republika Online, 8 Januari 2024)

Pertanyaannya, siapa saat ini yang menjadi pemimpin komunitas internasional dan dengan hak vetonya bisa dengan mudah menggagalkan resolusi PBB untuk menghentikan genosida? Semua orang tentu mengetahui jawabannya, yakni Amerika Serikat. Di sisi lain Kita pun sudah mengetahui secara gamblang justru AS adalah negara penyokong terbesar alias “Bestie nya” si penjajah brutal zionis. Jadi mungkinkah kebebasan Gaza akan bisa diwujudkan oleh negara-negara Barat yang dipimpin oleh AS? Masihkah layak kah kita menaruh harapan kepada mereka? Tentu saja jawabannya tidak.

Menaruh harapan kepada AS dan negara-negara Barat lainnya untuk menolong Muslim di Gaza seperti pungguk merindukan bulan alias sesuatu yang benar-benar mustahil. Mengapa? Karena pada hakikatnya mereka membenci Islam dan Kaum Muslimin.

Kebencian ini bahkan sudah Allah SWT kabarkan dalam firmanNya:

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah rela kepadamu (Nabi Muhammad) sehingga engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya).” Sungguh, jika engkau mengikuti hawa nafsu mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak ada bagimu pelindung dan penolong dari (azab) Allah (QS.Al Baqarah: 120)

Dalam ayat lain Allah SWT juga berfirman:

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami).     (QS. Ali Imran:118)

Lantas siapa yang akan bisa mengakhiri genosida si Penjajah brutal ini? Jawabnya, Umat Islam secara keseluruhan yang bersatu di bawah naungan sebuah institusi yang berpihak kepada Islam dan kaum muslimin. Institusi inilah yang dinamakan Khilafah dan pemimpinnya yang disebut Khalifah.

Khalifah inilah yang akan mampu memobilisasi seluruh tentara Islam yang ada di seluruh dunia untuk membebaskan Palestina dari cengkraman penjajah brutal, Zionis, dengan mudah. Tanpanya, sampai kapanpun Palestina akan terus dijajah. Siapapun yang melihat secara objektif, akan bisa menyaksikan bahwa saat ini mengapa Israel masih nampak terlihat kuat karena ia didukung oleh negara-negara besar. Sedangkan Gaza dibiarkan sendiri melawan kekuatan tersebut. Sungguh kekuatan yang tidak berimbang.

Maka sudah saatnya, umat Islam kembali bersatu dalam sebuah naungan yakni Khilafah, sebagaimana dulu pun mereka pernah bersatu. Inilah agenda paling utama, penting dan genting saat ini. Tanpanya, umat Islam secara umum dan khususnya Gaza akan terus menderita dan dicengkeram penjajahan untuk selamanya. Wallahu’alam.

 

[LM/nr]