Bebaskan Gaza, Bukan Tawarkan Solusi Semu

Gaza-LenSaMediaNews

Oleh : Iltizam Rihadatul ‘Aisy Syarifah

 

LenSaMediaNews.Com–Ramai diperbincangkan pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto sebanyak tiga kali terkait dengan solusi dua negara atau two-state solution atas konflik Israel dan Palestina (Tribunnews.com, 22-9-2025). Presiden Prabowo akan mengakui Israel dengan syarat Israel menyerahkan kemerdekaan pada Palestina yang sudah bertahun-tahun lamanya dibombardir tanpa jeda.

 

Solusi Dua Negara atau Two-State Solution sendiri adalah solusi yang ditawarkan antara dua negara,  yaitu Israel dan Palestina. Israel harus mengakui kedaulatan dan kemerdekaan Palestina terlebih dulu, maka Israel akan diakui oleh negara Indonesia.  Dan ada 156 negara yang juga mengambil langkah ini termasuk negara besar seperti Inggris, Spanyol, dan Australia.

 

Sekilas, pernyataan ini terlihat menguntungkan karena sudah menahun Israel menduduki dan membombardir wilayah Palestina, disertai dengan dua tahun belakangan yang semakin masif.

 

Adanya solusi tersebut ditujukan agar adil dan bisa mengurangi konflik yang tegang di Timur Tengah, namun bukan berarti solusi dua negara tidak menuai kritikan sama sekali karena ini mempertanyakan posisi Palestina.

 

Serangan di Gaza, Palestina, tidak pernah surut satu haripun. Setiap harinya selalu melayang nyawa-nyawa pemberani yang tak gentar untuk mundur dari tempatnya sekalipun. Jumlah warga Gaza yang setiap hari habis karena dibantai kaum Israel.

 

Bantuan yang diberikan atas dasar solidaritas sesama manusia pun selalu datang silih berganti, akan tetapi gencar pula Israel menculik dan memblokade bantuan. Isinya obat, makanan, dan harapan agar Gaza segera terbebas dari kungkungan Israel.

 

Sulitnya bantuan yang masuk ke Gaza mencerminkan bahwa pihak lawan seakan menentang seluruh dunia yang mendukung solidaritas ini. Suara tentang serangan Israel terhadap Gaza bukan jadi hal yang asing. Dunia mendukung atas bebasnya Gaza dari Israel, mereka melakukan boikot bersama dalam hal makanan, publik figur, brand barang; unjuk rasa; dan lain sebagainya.

 

Adanya aksi solidaritas sebagai dukungan dunia  bukanlah hal yang sia-sia meskipun disambut dengan berbagai blokade. Palestina masih berdiri dengan tegap di tanahnya sekarang ini tidak lain dan tidak bukan karena adanya dukungan dari seluruh saudara di penjuru dunia serta janji Allah SWT atas bebasnya tanah Palestina di hari kelak.

 

Bebasnya tanah mereka dari jajahan Israel adalah hal yang mereka paling nantikan, menjadi kekuatan untuk tetap berdiri meskipun bersimbah darah pada tubuh para keluarganya.

 

Sikap Israel yang tanpa puas akan rakusnya membabat habis penduduk Gaza menunjukkan bahwa mereka tidak ada tanda-tanda akan menyerah terkecuali dengan adanya penyerahan wilayah Gaza ke kaum mereka. Keputusan blokade pada setiap bantuan yang ada dari luar bukanlah sesuatu yang bisa ditangani dengan hanya solusi dua negara atau two state solution.

 

Pasalnya, solusi dua negara hanya berfokus pada pengakuan secara kedaulatan dari Gaza terhadap Israel disertai penyerahan wilayah yang dipinta, sehingga Palestina akan diakui oleh perpolitikan dunia sebagai negara yang berdaulat.

 

Solusi ini justru tidak akan menyelesaikan masalah, selain hanya akan menghadirkan solusi yang menyuapi para kaum Israel agar mendapatkan apa yang mereka mau.

 

Islam memandang bahwa posisi penduduk Gaza bukanlah pihak yang layak untuk diusir dari tempatnya. Tanah Palestina adalah tanah dimana jantung dan hati mereka berada, salah satu yang tersisa setelah perampasan wilayah.

 

Memberikan wilayah Gaza terhadap Israel, sama seperti mengakui bahwa Palestina dijajah dan perlu dimerdekakan dengan meniadakan nama Palestina dari sejarah. Memberikan wilayah Gaza terhadap Israel, sepadan dengan mengakui Israel sebagai negara berdaulat atas tanah yang dirampasnya.

 

Maka, solusi yang pantas untuk dilakukan bukanlah solusi dua negara atau two state solution yang berdiri atas pengakuan kedaulatan atas yang lain. Solusi yang hakiki  adalah dengan membebaskan tanah Palestina dari orang-orang rakus, mengambil kembali hak yang sudah menjadi milik pada orang Palestina.

 

Inilah solusi dalam Islam, mampu dengan kemiliterannya  yang tangguh dan canggih, atas komando seorang Khalifah, akan bisa mengambil tanah suci milik Palestina agar bisa kembali ke tangan mereka. Sehingga Palestina akan sah secara perpolitikan di dunia, tanpa perlu adanya solusi semu berupa two state solution. Wallahualam bis shawwab. [LM/ry].