Buruknya Jaminan Pendidikan, Tunggu Bencana Kemudian Bertindak

LenSaMediaNews.Com–Ambruknya musala tiga lantai di area asrama putra ponpes Al-Khaziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin, 29 September 2025, mengundang duka mendalam. Musala ambruk ketika para santri melaksanakan salat ashar sekitar pukul 15.00 WIB.
Hingga akhir pencarian, Selasa, 7 Oktober, Basarnas mencatat korban ambruknya Gedung Pondok Pesantren Al Khaziny berjumlah total 171 orang. Terdiri dari 67 santri meninggal dunia, termasuk delapan yang hanya ditemukan bagian tubuhnya, sementara 104 orang berhasil selamat.
Menurut Pakar Teknik Sipil Struktur Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Mudji Irmawan, struktur bangunan yang ambruk di Ponpes Al-Khaziny dalam keadaan tidak stabil atau labil. “Kalau kita lihat sejarah pembangunan ruang kelas pondok pesantren ini awalnya merupakan bangunan yang direncanakan cuman satu lantai,” (detik.com, 30-9-2025).
Disinyalir biaya masuk ke Ponpes Al-Khaziny sangat terjangkau sekitar 1.600.000 untuk makan, minum, biaya sekolah dan pondok. Dari dana yang didapat per satu santri ini dan donatur didapat dana pembangunan, sehingga bisa dipastikan jumlahnya terbatas. Bangunan gedung juga diduga tidak memiliki izin mendirikan Bangunan (IMB) serta konstruksinya tidak sesuai standar teknis. Intinya, ada pengabaian pengurusan negara terhadap kebutuhan rakyat, khususnya pendidikan.
Dalam Islam, menyediakan fasilitas pendidikan dengan standar keamanan, nyaman dan kualitas yang baik bagi setiap warga baik muslim maupun nonmuslim adalah kewajiban negara. Yaitu dengan pendanaan dari baitulmaal. Negara juga mendorong individu yang kaya untuk mewakafkan hartanya dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan.
Tak cukup hanya disitu, negara pun menyusum kurikulum berbasis akidah baik bagi sekolah pemerintah maupun swasta. Gaji ulama , guru dan ilmuwan nilainya sangat besar. Selain sebagai penghargaan terhadap sosoknya, juga menjadi pendorong tersebarnya ilmu pengetahuan dan mudah diakses oleh siapa pun hingga jenjang tertinggi bahkan oleh warga negara asing dari berbagai bangsa dan agama dibolehkan mengikuti pendidikan tinggi berkualitas di wilayah Islam secara gratis.
Maka dari itu sudah saatnya umat Islam mengkaji Islam lebih dalam sehingga dapat memahami bahwa Islam memiliki solusi untuk seluruh masalah umat manusia. Islam juga sudah mencontohkan penerapannya dalam sistem daulah Islam, dan terbukti membawa Islam berjaya selama 1400M. Wallahualam bissawab. Irma Ulpah. [LM/ry].