Evakuasi Rakyat Gaza, Bukti Pengkhianatan Penguasa

Gazaa_20250509_212118_0000

 

LenSaMediaNews.com__Presiden Prabowo Subianto menyatakan Indonesia siap menampung ribuan warga Gaza. Prabowo mengungkapkan Indonesia siap menampung warga Palestina yang terluka, mengalami trauma, anak-anak yatim piatu, serta mereka yang membutuhkan perawatan darurat akibat serangan Israel, bahkan pesawat pun siap dikirim untuk menjemput para korban yang akan dievakuasi.

 

Meski hal ini masih dalam tahap konsultasi dengan pihak-pihak terkait, namun pernyataan ini menimbulkan kekhawatiran bagi kita semua karena persoalan Palestina bukan semata-mata soal kemanusiaan, korban luka-luka, ataupun trauma. Ini adalah masalah penjajahan dan pendudukan warga Palestina oleh penjajah Zionis Israel.

 

Persoalan Palestina adalah persoalan ideologi dan agama. Solusi evakuasi yang ditawarkan oleh pemimpin negeri ini tentu tidak akan menyelesaikan persoalan palestina, malah justru akan memuluskan agenda pengusiran warga Gaza seperti yang diinginkan oleh penjajah. Berbagai solusi yang digaungkan nyatanya tidak menghentikan penjajahan dan genosida. Evakuasi rakyat Gaza jelas bukan solusi hakiki karena sejatinya Zionislah yang melakukan pendudukan bahkan perampasan wilayah.

 

Sudah seharusnya Zionis yang diusir dari tanah Palestina dan bukannya warga Gaza yang dievakuasi. Solusi yang ditawarkan saat ini hanya akan melemahkan posisi umat Islam di dunia terutama di negeri-negeri muslim, mereka akan sulit untuk mengirimkan para tentaranya untuk melawan para penjajah di Gaza.

 

Di sisi lain, evakuasi tersebut bisa jadi merupakan bentuk tekanan AS terhadap Indonesia atas kebijakan baru AS menaikkan tarif impor. Keberhasilan upaya Indonesia dalam melakukan negosiasi atas kebijakan tersebut bisa jadi akan digunakan alat untuk menekan Indonesia agar melakukan evakuasi warga Gaza. Sungguh, semua ini seperti sudah direncanakan oleh kafir penjajah mereka akan menggunakan berbagai cara untuk mengusir rakyat palestina dari tanah sucinya.

 

Sementara para pemimpin negeri muslim tidak ada satupun yang menyerukan solusi hakiki yaitu jihad fii sabilillah untuk memerangi ZIonis dan mengusirnya dari tanah Palestina. Pemimpin negeri muslim seharusnya menyambut seruan jihad. Namun hari ini, sekat nasionalisme menjadi penghalang menyambut seruan jihad. Sikap ini menunjukkan pengkhianatan pemimpin negeri muslim.

 

Negeri muslim seharusnya menjadi pusat kepemimpinan dunia yaitu khilafah. Khilafah sebagai negara adidaya akan menerapkan syariat Islam sehingga menjadi rahmat bagi seluruh alam dan membela setiap muslim. Umat harus terus menyeru penguasa negeri-negeri muslim untuk mengirimkan tentara demi membela saudara muslim Palestina. Pada saat yang sama, umat harus semakin kuat berjuang untuk menegakkah Khilafah. Karena hanya jihad dan tegaknya Khilafah solusi hakiki membebaskan Palestina dari cengkeraman penjajah. Wallahu a’lam bish-shawwab. 

Nita Ummu Rasha [LM/Ss]