Gaungkan Jihad dan Khilafah, Upaya Membendung Kebrutalan Zionis

Yellow and Black Cute Illustrative Cookies Food Logo_20250912_094125_0000

Oleh : Eka Andriani

(Muslimah Peduli Generasi)

 

Lensa Media News – Situasi di Gaza semakin mencekam dengan pembantaian yang terjadi setiap hari, termasuk kejahatan terhadap tenaga medis dan jurnalis. Bagaimana tidak, kebrutalan zionis tak hanya menargetkan warga sipil tetapi juga tenaga medis dan para jurnalis. Ini merupakan kejahatan perang dan pelanggaran hukum internasional.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, serangan ganda Israel di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Gaza bagian selatan menyebabkan tewasnya 20 orang termasuk 5 jurnalis. Selain itu juga telah menewaskan 4 orang tenaga medis. Dengan demikian, sejak perang dimulai pada Oktober 2023 menambah jumlah jurnalis yang tewas sekitar 200 orang. (bbc.com, 26-08-2025)

 

Strategi Israel Membungkam Kebenaran

Berbagai cara dilakukan oleh para jurnalias kepada jurnalis-jurnalis internasional lain agar masuk ke Gaza dan menunjukkan pada dunia apa yang terjadi di sana. Sementara itu, Zionis terus menarget para jurnalis dan para medis menggunakan serangan drone ketika sedang siaran live. Terbunuhlah lima jurnalis, di antaranya Mariam Abu Dagga, Mohammed Salama, Husam al-Masri, Moaz Abu Taha, dan Ahmed Abu Aziz.

Media pemerintah memberitakan bahwa pembunuhan dan penargetan jurnalis sebagai bagian dari strategi Israel untuk membungkam kebenaran. Parahnya lagi, kebrutalan Zionis Israel membuat hancurnya sistem kesehatan di Rumah Sakit Gaza. Itu artinya, telah menghancurkan sarana kehidupan warga dengan penargetan fasilitas medis, memblokade masuknya bantuan medis, dan melakukan kejahatan kelaparan secara sistematis. Semua itu akan menambah penderitaan warga sipil di depan mata dunia, jika bantuan internasional tidak datang segera.

 

Akibat Sekat Nasionalisme

Kementerian kesehatan Gaza menyerukan perlindungan mendesak untuk layanan kesehatan yang tersisa dan menuduh keheningan internasional sebagai keterlibatan dalam kejahatan ini. Sebenarnya dunia melihat kekejaman tersebut, tetapi tidak melakukan apapun untuk memberikan solusi hakiki.

Hal ini dibuktikan dengan jumlah dua milyar kaum muslimin yang belum bersatu untuk melawan kekejian Zionis. Para penguasa mereka juga tidak segera mengirimkan pasukan militer menolong warga Gaza. Para pemimpin negeri muslim juga tak bergeming akibat sekat nasionalisme, pengaruh dari sistem kapitalisme sekular. Sayangnya, dunia lebih memilih bungkam, padahal darah dan air mata terus mengucur di tanah suci yang ternoda oleh kekejaman Zionis Yahudi.

 

Solusi Hakiki hanya dengan Jihad fii Sabilillah

Tanah Palestina adalah tanah kaum muslim yang dirampas paksa oleh Zionis Yahudi. Segala cara belum mampu untuk menghentikan kekejaman tak berperikemanusiaan. Di kondisi mendesak ini, maka perlu adanya solusi hakiki yang dapat menghentikannya. Solusi tersebut tak lain adalah menggaungkan jihad dan menerapkan syariat Islam secara keseluruhan. Kewajiban jihad telah ada sejak dulu dan terbukti mampu mengakhiri penjajahan. Salah satu kunci perubahan untuk pembebasan Palestina berada dalam peran pengemban dakwah yang menggaungkannya ke seluruh penjuru dunia.

Rasulullah saw. juga telah mewajibkan jihad.

Wajib atas kalian berjihad di jalan Allah, karena sesungguhnya jihad di jalan Allah itu merupakan salah satu pintu dari pintu-pintu surga, Allah akan menghilangkan dengannya dari kesedihan dan kesusahan.” (HR Ahmad, Al-Hakim)

Sebelumnya, sejarah telah mencatat bahwa pembebasan Palestina dilakukan oleh umat Islam dengan jihad fii sabilillah, bukan melalui diplomasi, konferensi internasional, atau resolusi PBB. Oleh karena itu, hanya dengan kekuatan umat yang dipimpin oleh Khalifah, sehingga mampu menghapus penjajahan di Palestina.

Persatuan umat akan terwujud jika berada dalam satu komando, satu pemimpin, dan satu panji yang disebut Khilafah. Kemenangan Islam akan diraih melalui perjuangan Khalifah beserta pasukan militer yang dikerahkannya, sesuai janji Allah.

Akan ada masa kenabian di antara kalian selama Allah menghendaki, kemudian Allah akan mengangkatnya apabila Dia menghendaki. Kemudian akan ada masa Khilafah yang mengikuti metode kenabian, lalu Allah akan mengangkatnya jika Dia Menghendaki. Kemudian akan ada kerajaan yang menggigit, lalu kerajaan otoriter (tirani), lalu Allah akan mengangkatnya jika Dia Menghendaki. Kemudian akan kembali pada masa Kekhilafahan yang mengikuti metode kenabian”. (HR Ahmad no.27369)

 

Khatimah

Dengan demikian, umat Islam harus kembali kepada jati dirinya sebagai khairu ummah (umat terbaik) yang diturunkan untuk manusia. Bagaimana caranya? Tentunya melalui dakwah istikamah, jihad yang terorganisir, dan sistem Khilafah yang pernah dicontohkan Rasulullah saw. Jihad dan penerapan syariat Islam secara utuh adalah solusi hakiki yang mampu membebaskan Palestina bahkan akan terjamin kesejahteraan hidupnya.

Wallahu a’lam bi ash-shawab

 

[LM/nr]