Gen Z Buka Mata, Solusi Dua Negara hanya Menunda Penderitaan Gaza

Oleh Dewi Sri Murwati, S.M
(Penulis dan Aktivis Dakwah)
LensaMediaNews.com, Opini_ Tuntutan massa Gen Z dalam demo besar yang terjadi di berbagai negara menjadi aksi heroik untuk membentuk gelombang protes pro- Palestina, setelah Israel mencegat armada kapal bantuan kemanusiaan yang hendak menuju Gaza. Puluhan ribu Gen Z turun ke jalan untuk menyuarakan kemarahannya. Israel mendapatkan banyak kecaman setelah pasukan bersenjatanya menaiki kurang lebih 40 kapal bantuan kemanusiaan yang hendak menembus blokade laut Gaza, dan menangkap lebih dari 400 aktivis, kompas.com (04/10/2025).
Kondisi Gaza kian memburuk dengan sangat cepat dan mengkhawatirkan. Eskalasi konflik yang terjadi sudah melumpuhkan hampir seluruh aspek kehidupan di Gaza. Rumah sakit, sekolah hingga sistem air bersih rusak parah akibat serangan yang tiada henti. Krisis kemanusiaan yang terjadi di sana sudah sangat mendalam. Ratusan ribu warga sipil, termasuk anak-anak dan wanita harus menghadapi krisis makanan dan air bersih hingga banyak yang menderita kelaparan, selain itu juga minim akses layanan kesehatan hingga menjebak mereka pada siklus penderitaan yang tidak berkesudahan. Pengiriman bantuan makanan, obat-obatan ataupun pakaian hingga penetapan zona aman sering sekali terhambat oleh blokade dan situasi keamanan yang tidak stabil.
Agenda Solidaritas melalui Global Sumud Flotilla
Global Sumud Flotilla merupakan manifestasi protes yang diinisiasi oleh berbagai komunitas dan aktivis kemanusiaan, tidak terkecuali komunitas SJP Bandung. Aksi ini bertujuan untuk memperkuat dukungan moral dan politik untuk warga sipil yang terkena dampak atas penyerangan dan penembakan rudal di wilayah Gaza. Beberapa kapal aksi Global Sumud Flotilla dinaiki oleh pihak Israel, hingga banyak aktivis kemanusiaan yang ditahan dan mereka juga melakukan penyitaan. Padahal kapal-kapal tersebut berlayar dengan misi murni kemanusiaan, membawa serta berbagai bantuan kemanusiaan yang dibutuhkan seperti obat-obatan, makanan dan material penting lainnya yang ditujukan untuk meringankan beban hidup warga Gaza yang terblokade. Tindakan intervensi dan penyitaan ini dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan prinsip-prinsip kemanusiaan universal. Karena saat bantuan dihentikan, itu bukan hanya serangan terhadap Palestina tetapi juga bagi seluruh nilai kemanusiaan.
Dunia bereaksi sangat cepat atas pelanggaran serius yang dilakukan oleh Israel yang telah menaiki kapal kemanusiaan, menahan aktivisnya dan menyita barang-barang yang ada di kapal. Gelombang massa terus menekan dengan menggelar demo besar di berbagai negara seperti di London, Paris, Roma dan masih banyak lagi. Ini mengisyaratkan bahwa masyarakat dunia sudah muak dengan kesewenang-wenangan Israel. Dan demo yang di lakukan Gen Z di Maroko juga merupakan bentuk protes atas pencegatan kapal Global Sumud Flotilla yang menjalankan misi murni yaitu kemanusiaan.
Apresiasi Sikap Generasi Muda
Apresiasi untuk generasi muda di berbagai belahan dunia yang telah menunjukkan kepedulian mendalam terhadap penderitaan masyarakat di Palestina. Sikap proaktif ini membuktikan bahwa nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan tetap mengakar kuat untuk terus memberikan dorongan kuat untuk tidak tinggal diam melihat genosida berkepanjangan yang terjadi di Gaza. Pencegatan yang dilakukan oleh pihak Israel terhadap kapal-kapal komunitas kemanusiaan dinilai sebagai bukti konkret bahwa Zionis hanya mengerti kekerasan, perang, pengkhianatan dan bukan bahasa perdamaian. Hal ini memperkuat pandangan bahwa jalan menuju solusi damai akan terus terhambat karena Zionis tidak mengerti akan bahasa diplomasi.
Penolakan Tegas terhadap Solusi Dua Negara
Gen Z didorong untuk secara wajib menolak konsep solusi dua negara (Two State Solution) sebagai jalan ke luar atas konflik yang terjadi di Palestina. Syariat mengharamkan gagasan ini karena akan melegitimasi pendudukan, menunda penderitaan warga Gaza dan membagi wilayah milik umat Muslim sepenuhnya kepada kafir harbi, yang secara jelas wajib untuk diperangi. Maka solusi hakiki dan fundamental untuk membebaskan Palestina dari cengkeraman penjajahan hanya dapat dicapai melalui jihad dan Khilafah. Karena pada faktanya penyelesaian damai melalui negosiasi teritorial terbukti tidak mampu mengembalikan harkat dan martabat umat. Sehingga melalui futuhat dan sistem politik Islam global sebagai satu-satunya jalan menuju kemerdekaan umat Islam secara paripurna.
“Wahai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir di sekitarmu dan hendaklah mereka merasakan sikap tegas darimu, dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” TQS. At-Taubah ayat 123.
Wallahu A’lam Bishashawab