Generasi Rusak Lahir dari Kapitalisme yang Merusak

Oleh: Sunarti
LenSaMediaNews.Com–Kehidupan generasi saat ini sangat memprihatinkan. Saat ini kita berada dalam cengkeraman Sistem Kapitalisme yang menyeret generasi kepada kemaksiatan, seperti terjerat kasus narkoba, tawuran, pembegalan hingga kasus pembunuhan.
Selain itu, lemah mengendalikan diri dalam menghadapi persoalan termasuk kecemasan. Miris memang, tapi itulah fakta kondisi kehidupan generasi saat ini.
Sebut saja salah kasus di Sumatera Selatan, seorang siswa SD menusuk pelajar MTS di daerah Muratara hingga tewas. Anak tersebut baru kelas 4 sekolah dasar (SD) di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), berinisial JN (9) dan dia menusuk dengan gunting pada pelajar MTs kelas dua, berinisial RI ((13). Dari hasil pemeriksaan ternyata pelaku selalu membawa gunting di kantongnya (detiksumbagsel, 10-8-2025).
Dan secara psikologi, pelaku juga perlu diselidiki, karena gunting yang dibawa setiap hari di luar keperluan bisa saja dipakai untuk alat membela diri atau melindungi diri dari tindakan yang mengancamnya. Hal ini disampaikan oleh Psikolog Klinis di RSUD Situ Fatiman Sumatera Selatan, Syarkoni.
Kasus serupa juga terjadi di SMK Negeri 2 Pangkep, Sulawesi Selatan. Baru-baru ini kasus tersebut juga viral dalam sebuah video berdurasi 19 detik, menampilkan aksi kekerasan terhadap seorang pelajar yang berinisial MA (16) di jalan raya depan sekolah. MA dihujani pukulan oleh pelaku berinisial F (16) disaksikan sejumlah siswa dan merekam kejadian tersebut dengan ponsel mereka. Kasat Reskrim Polres Pangkep AKP Muhammad Saleh membenarkan peristiwa tersebut (Beritasatu.com; 4 – 8 – 2025).
Beberapa contoh kasus di atas hanya sebagian kecil dari sejumlah kasus yang terjadi saat ini. Semua membuktikan bahwa sistem pendidikan sekular-kapitalis gagal membentuk generasi berkepribadian baik, layaknya sistem Islam yang bisa membentuk generasi berkepribadian baik.
Output pendidikan ala Kapitalis merusak jati diri generasi sebagai generasi penerus yang unggul. Juga telah jauh dari akhlaq baik ala cetakan pendidikan Islam. Sebagaimana Islam memiliki dasar pendidikan yang paham bagaimana manusia harus berpikir dan bertindak sesuai misi penciptaan.
Ditambah dengan lingkungan sosial yang tidak mendukung dalam membentuk karakter dan kepribadian generasi. Hal ini menambah kondisi generasi kian jauh dari peran penting mereka dalam penjagaan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.
Media hari ini pun kian lepas dan bebas kontrol. Konten unfaedah memuat tontonan yang merusak generasi, menambah angka kejahatan di kalangan remaja sekaligus merusak pemikiran. Mirisnya, pemerintah yang lepas tangan atas media. Hingga tuntunan yang seharusnya diberikan dari media, nyatanya menjadi konsumsi ala kapitalis.
Saat ini yang dibutuhkan adalah solusi yang komprehensif untuk mengatasi berbagai persoalan yang menimpa generasi. Yaitu sistem yang mendasari haruslah sistem yang sesuai dengan fitrah manusia. Aturan yang dipakai merupakan aturan yang bisa menjadi solusi mendasar dari Sang Pencipta Manusia, yaitu aturan Allah SWT., dalam sistem Islam. Hanya sistem Islam yang memiliki kesempurnaan dalam menyelesaikan berbagai macam persoalan, termasuk maraknya kejahatan pada generasi.
Hanya aturan Islam yang mampu mencetak output pendidikan yang berkepribadian baik sesuai dengan kodrat penciptaan manusia. Penerapan sistem Islam harus berada di bawah institusi negara Khilafah, sebuah negara yang akan sebenarnya bertanggung jawab segala urusan umat.
Negara Islam akan menerapkan Sistem Pendidikan Islam dengan penanaman nilai akademis maupun penanaman akidah, penjagaan akhlak agar terbentuk kepribadian Islam pada generasi.
Dari sini nantinya masyarakat pun akan memahami Islam dan bisa mensuasanakan generasi dalam ketaatan. Negara Khilafah pun akan mengontrol media sebagai sarana dan edukasi dakwah semata. Ditambah dengan sistem hukum yang tegas bagi pelaku kejahatan. Wallahualam bishawab. [LM/ry].