Impor Susu Sapi Meningkat, Peternak Menjerit

20241121_150747

LenSa Media News.com, Puluhan peternak sapi perah dan pengepul susu di Kabupaten Boyolali, Jawa tengah, dalam beberapa waktu terakhir ini terpaksa membuang susu hasil panen mereka. Hal itu lantaran pabrik atau industri pengolah susu (IPS) membatasi kuota penerimaan pasokan susu dari para peternak dan pengepul susu itu.

 

Sejumlah peternak dan pengepul susu bahkan membagi-bagikan susu secara gratis kepada warga di Kawasan Simpang Lima Boyolali Kota. Hanya dalam waktu 5 menit, sebanyak 500 liter susu ludes diberikan kepada warga sekitar lokasi (tempo.com 8-11-2024).

 

Sungguh, jika pemerintah tulus hati untuk mengurus rakyatnya pemerintah akan lebih fokus merevitalisasi dan menguatkan produk susu nasional dari peternak dan sumber daya lokal, apalagi asing . Aksi buang susu  dan mandi susu karena dari peternak melimpah . Klaim bahwa 80% kebutuhan susu nasional harus dipenuhi dari impor sejatinya bahwa pemerintah enggan mengakomodasi sektor peternakan sapi perah maupun produksi susu lokal dengan sebaik-baiknya.

 

Realitasnya para pemburu rentenlah yang ada di balik impor susu ke Indonesia yang begitu jorjoran, keberadaan mereka makin subur dengan kebijakan bea masuk 0% untuk Impor susu. Ini membuktikan bahwa pemerintah selama ini hanya memihak para kapitalis karena kebijakan-kebijakan yang lahir akan memudahkan aktivitas usaha orang-orang asing. Semua ini Akibat sistem ekonomi kapitalisme.

 

Susu adalah bahan pokok pangan yang memiliki nilai gizi tinggi. Susu mudah dicerna dan diserap sehingga sangat baik dikonsumsi untuk semua umur, susu adalah karunia Allah Taala sebagaimana dalam ayat yang artinya, “dan sungguh, pada hewan ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagimu. Kami memberimu minuman dari apa yang ada dalam perutnya (berupa) susu murni antara kotoran dan darah, yang mudah ditelan bagi orang yang meminumnya“(TQS. An-Nahl 16: 66).

 

Melihat manfaat besar susu ini, tidak layak jika dikelola secara kapitalis.  Islam memiliki sistem politik ekonomi, Islam juga yang akan memberikan jaminan dan perlindungan bagi para peternak sapi perah agar jerih payah mereka bisa dinikmati oleh masyarakat luas.

 

Sistem ekonomi Islam akan efektif jika diterapkan oleh negara Islam atau khilafah. Inilah satu-satunya sistem yang tepat untuk mengelola sektor produksi susu. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah Saw.,” Imam atau khalifah itu laksana pengembala (ra’in) dan hanya dialah yang bertanggung jawab terhadap gembalanya.”(HR.Bukhari dan Muslim). Umi Nissa. [ LM/ry ].