MENGAKHIRI SERANGAN TERHADAP SYARIAT

Blue and White Modern Bordered Background Instagram Post_20250509_205620_0000

Oleh: Zahra Kamila 

Pengajar dan Aktivis Dakwah

LenSa Media News _ Opini _ Ketua DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) berharap kemampuan intelijen di provinsinya meningkat dengan adanya peresmian Markas Komando Badan Intelijen Daerah (Mako Binda) provinsi Kalimantan Selatan. (Kalsel.antaranews.com, 10 – 04 – 2025).

Beliau juga mendoakan dengan sarana dan prasarana yang baru diresmikan tersebut, semoga Binda dapat meningkatkan kontribusi dalam menjaga keamanan di provinsi Kalimantan Selatan.

Sementara Kepala Badan Intelijen Negara Republik Indonesia dalam sambutannya pada acara tersebut mengatakan bahwa di era yang penuh tantangan seperti ini, ancaman terhadap keamanan nasional tidak hanya berbentuk konvensional saja, namun juga terdapat ancaman siber, radikalisme dan separatisme.

Kepala Badan Intelijen Negara RI juga berharap keberadaan Binda Kalsel dengan fasilitas yang baru dapat semakin meningkatkan kemampuan dalam deteksi terhadap segala bentuk potensi ancaman sehingga langkah pencegahan dapat dilakukan secara cepat dan tepat.

Pengarusderasan Moderasi Ancaman Sesungguhnya 

Ancaman radikalisme sudah menjadi bagian narasi kontra radikalisme di negeri ini. Berbagai program dan strategi deradikalisasi semakin dimasifkan melalui penguatan moderasi beragama.

Narasi yang terus diarusderaskan adalah radikalisme itu ancaman bagi bangsa. Istilah radikalisme diopinikan oleh media dengan melekatkan pada mereka yang teguh dalam melaksanakan ajaran Islam. Ini jelas berbahaya karena yang tertanam dalam diri masyarakat bahwa radikalisme merupakan tindakan yang harus dijauhi dan dilawan.

Kebencian terhadap Islam melahirkan gelombang kekerasan kepada umat muslim. Di luar negeri sejumlah muslimah diserang. Sejumlah masjid dibakar. Sebagaimana yang terjadi di Inggris, Jerman, Bulgaria juga di Texas, Amerika Serikat. Beberapa negara seperti Perancis melarang pemakaian burqa di jalan-jalan oleh para muslimah.

 

Persoalan Pelik Muslim di dalam Negeri

Di dalam negeri umat Islam terus dibelit persoalan yang tak kunjung tuntas. Ekonomi dalam negeri juga kian terpuruk, dijepit oleh dua raksasa kapitalisme yaitu AS dan Tiongkok. Kalau Taipan Tiongkok menguasai jatah infrastruktur, Amerika Serikat menguasai sejumlah sektor pertambangan terutama tambang emas di Papua Barat.

Selain persoalan politik dan ekonomi, umat Islam di Tanah Air juga dibelit oleh berbagai persoalan sosial seperti korupsi yang tak kunjung berhenti, kemiskinan, meningkatnya angka kejahatan, kekerasan terhadap perempuan, tingkat perceraian yang terus meninggi, peredaran narkoba, dan sederet persoalan lain. Berbagai persoalan itu terjadi ketika umat sedang tidak melaksanakan syariat Islam.

 

Syariat Islam adalah Tuntutan

Bagi setiap muslim, penerapan syariat bukan pilihan, melainkan tuntutan imani. Syariat Islam adalah hukum -hukum Allah SWT. Dialah Zat Yang Maha Tahu apa yang terbaik untuk menangani seluruh urusan manusia

Kesalahpahaman terhadap syariat seyogyanya mendorong kita untuk memberikan penjelasan rinci dan gambaran menyeluruh bagaimana semestinya hukum Allah diterapkan Tujuannya agar bisa dipahami bahwa penerapan secara parsial dan lokal tidaklah ideal.

Jelas, berpaling dari perintah Allah SWT (Al-Qur’an) berujung kesengsaraan. Karena itu jalan keluar hakiki adalah kembali pada Al-Quran, yang diwujudkan dengan menerapkan syariat Islam secara kaffah. Syariat Islam memberikan perlindungan menyeluruh kepada umat manusia, akal, kehormatan, agama, harta, darah dan jiwa, keamanan dan negara.

Alhasil, mari kita bersegera menerapkan syariah secara kaffah dalam negara Islam karena hanya dengan cara ini semua persoalan akan teratasi baik untuk seluruh duni dan khususnya di negeri ini.

Wallahu’alam bis shawwab

(LM/SN)