Muskaan Khan, Singa Betina dari India

IMG-20220302-WA0013

Oleh: Yuke Octavianty

(Komunitas Pejuang Pena Dakwah)

 

Lensa Media News – Ramainya pemberitaan Sherni (Singa Betina) dari India, Muskaan Khan, menyita perhatian publik dunia. Mahasiswi, 19 tahun, dari India, menjadi potret perlawanan terhadap larangan pemakaian hijab bagi para muslimah India (kompas.com, 11/2/2022). Sebuah video yang memperlihatkan seorang putri muslimah dari Karnataka, di tengah gerombolan preman Hindu, yang mengejeknya karena hijabnya. Namun, justru dengan lantangnya dia ucapkan takbir, “Allahu Akbar, Allahu Akbar”. Tanpa sedikit pun rasa takut.

Muskaan Khan dan jutaan muslimah India lainnya menuntut haknya sebagai warga negara, sekaligus kewajibannya sebagai seorang muslimah. Menutup aurat yang diwajibkan syariat Islam. Namun, pemerintah India menerbitkan larangan pemakaian hijab bagi muslimah, dalam kelas di universitas. Tentu hal ini menuai kontroversi.

Ustazah Arum Harjanti, Pengamat Kebijakan Publik, sangat mengecam pelarangan hijab yang dialami saudara-saudara muslimah di India (muslimahnews.com, 13/2/2022). Hal ini merupakan bentuk kebencian terhadap Islam. Pelarangan ini juga merupakan bukti bahwa slogan Hak Asasi Manusia yang selalu digembar-gemborkan Barat adalah omong kosong belaka. Anehnya lagi, dunia pun tak bergeming saat terjadi pelanggaran hak muslimah di India.

Sikap Islamophobia di India, mencerminkan Islamophobia dunia terhadap bangkitnya umat Islam. Kebijakan pemerintah India, tentu tak berdiri sendiri. Karena setiap kebijakan mutlak dimiliki oleh sang adidaya dunia, yang sangat membenci Islam. Inggris, penjajah India, sejak dahulu kala, hingga kini terus menancapkan hawa kebencian pada kaum ekstremis Hindu di India.

Seperti yang dituturkan oleh Budi Mulyana, Pengamat Hubungan Internasional, dalam mediaumat.id, 1/1/2022. Setidaknya sejak penjajahan Inggris terhadap India. Menurut Budi, sejak dulu, Inggris berusaha mengambil alih wilayah India dari Kesultanan Mughal menggunakan strategi penguatan komunitas Hindu. “Sebetulnya, mereka saat itu dalam keadaan damai aman di bawah kekuasaan Islam”, lanjutnya (mediaumat.id, 1/1/2022).

Inilah skenario zalim yang dibentuk Inggris. Yang selalu mengopinikan bahwa kaum muslim India adalah musuh besar ekstrimis Hindu. Wajar saja, jika kebijakan yang ditetapkan pasti menekan kaum minoritas muslim India.

Kejadian ini merupakan efek pemerintahan boneka yang dikendalikan Barat. Pemimpin dan pemangku kebijakan pun disetir Barat. Menindas kaum muslim. Dampaknya, kaum muslim tak dapat melaksanakan salah satu kewajibannya sebagai seorang muslim. Tentu ini adalah dosa besar.

Liberalisme dan sekulerisme yang kini terus menggurita melahirkan berbagai kerusakan dunia. Termasuk kerusakan akidah umat, karena sistem cacat ini tak dapat menjaga hak dan kewajiban manusia sebagai hamba Allah SWT. Akhirnya merusak kehidupan manusia. Inilah bukti bahwa kita butuh perisai yang nyata.

Pelecehan muslimah pun terjadi di masa Rasulullah dan Kekhalifahan Abbasiyah. Yang akhirnya terjadi pengerahan pasukan untuk membela kewajiban seorang muslim untuk menutup auratnya. Inilah cermin kekuatan kaum muslimin. Perisai umat, yang dapat menjadi penjaga akidah dan keselamatan umat di dunia maupun di akhirat.

Setiap hak dan kewajiban manusia sebagai seorang muslim, dapat terpenuhi optimal jika sistem yang dipijak adalah sistem sahih. Sistem Islam-lah satu-satunya sistem sahih yang menempatkan manusia sesuai aturan yang telah Allah SWT tetapkan bagi kehidupan.

Perisai umat hanya dapat terwujud dalam penerapan syariat Islam kaffah, dalam bingkai Khilafah Manhaj an Nubuwwah.

Wallahu a’lam bisshowwab.

 

[ln/LM]