Perlukah Umat Muslim Seorang Pemimpin?

Oleh : Cokorda Dewi
LenSaMediaNews.Com–Di masa sekarang ini, sadarkah umat muslim, jika tidak memiliki seorang pemimpin (khalifah)?
Pastinya ada yang berpikir bahwa kita lho punya pemimpin yang beragama Islam. Sayangnya yang dimaksud adalah pemimpin umat muslim bukan sekedar pemimpin yang beragama Islam. Seorang pemimpin umat muslim pastinya menerapkan sistem Islam dalam segala aspek kehidupan, baik individu maupun bernegara.
Permasalahan yang terjadi di kalangan umat muslim saat ini sangatlah kompleks dan banyak tidak terselesaikan, baik itu dari segi ekonomi, pendidikan, kesehatan, keamanan, dan sebagainya.
Salah satu contohnya,saat ini semua tertuju pada Gaza, Palestina. Bagaimana setiap hari kita mendapatkan berita tentang penderitaan saudara-saudara kita di Gaza oleh karena kekejaman Zionist Israel, dan kita tidak bisa berbuat apa-apa, selain berdo’a, bersuara untuk kebebasan Palestina.
Dan ada yang berusaha untuk menembus blokade Gaza. Di antaranya Sumud Flotilla namun gagal, karena yang dihadapi militer IDF, sementara para relawan yang berada dalam Sumud Flotilla tidaklah bersenjata. Sungguh kekuatan mereka tidak berimbang.
Meskipun demikian, usaha para relawan yang tergabung dalam Sumud Flotilla dan juga para donatur tidaklah sia-sia untuk bisa membuka mata dunia demi pembebasan Palestina dari cengkraman Zionist Israel.
Dari sudut pandang Islam, tidaklah cukup hanya dengan keimanan, semangat, dan ikthiar dalam menghadapi Zionist, jika ikthiar yang dilakukan tidak seimbang dengan musuh yang dihadapi. Seharusnya militer dihadapi dengan militer. Dan yang berhak serta mampu untuk menggerakkan militer dan menyeru jihad fii sabilillah hanyalah seorang khalifah, pemimpin umat muslim dunia.
Dalam kepemimpinan seorang khalifah, tidak hanya bisa menjadi perisai bagi umatnya dari serangan musuh, tapi juga mampu menerapkan sistem Islam dalam segala aspek kehidupan.
Sistem Islam bersumber dari hukum-hukum Islam atau syari’at. Hal-hal yang menyangkut masalah umat secara menyeluruh, seperti pendidikan, kesehatan, dan keamanan, semuanya negara yang menanggung dan memberikannya secara gratis kepada umatnya.
Pengolahan sumber daya alam akan sepenuhnya dikelola oleh negara untuk kemaslahatan umat, kemakmuran dan kesejateraan, serta kedamaian akan tercapai di bawah naungan sistem Islam.
Islam adalah Rahmatan lil ‘alamiin. Islam mengatur seluruh aspek kehidupan, dan aturannya berasal dari Allah sebagai Al Kholiq (Sang Pencipta) dan Al Mudabir (Sang Pengatur). Segala permasalahan umat muslim maupun non muslim akan bisa diselesaikan dalam naungan sistem Islam.
Sebagaimana janji Allah pada QS. Al A’raf : 96, bahwa jika penduduk suatu negeri beriman dan bertakwa, niscaya akan dibukakan berkah dari langit dan bumi. Ada opini yang berkembang, tentang ketakutan jika Palestina damai, jika sistem Islam ditegakkan, maka kiamat akan segera datang.
Pertanyaannya adalah apakah dengan tidak turut serta dalam mengusahakan perdamaian di Palestina dan menyerukan diterapkannya sistem Islam, maka dunia tidak akan kiamat? Kapan dunia kiamat itu adalah hal gaib, sebagaimana halnya dengan kematian. Suatu hal yang pasti terjadi, tapi kita tidak tahu kapan, karena kemampuan manusia serba terbatas.
Satu hal yang bisa dilakukan adalah fastabiqul khoirot (berlomba-lomba dalam kebaikan) untuk bekal di akhirat, agar termasuk sebagai penghuni jannah Firdaus Allah. Fastabiqul khoirot bisa dilakukan secara benar sesuai syari’at, jika kita berada dalam sistem yang haq, yaitu Islam Wallahu’alam bishshowab. [LM/ry].