Solusi Dua Negara, Bukan Solusi Gaza

Oleh: Yuke Octavianty
Forum Literasi Muslimah Bogor
LenSaMediaNews.Com–Solusi dua negara disampaikan Presiden Prabowo sebagai solusi peperangan yang terus terjadi di Gaza. Presiden pun menegaskan posisi Indonesia secara diplomatik mendukung kemerdekaan Palestina sebagai syarat utama terciptanya perdamaian (tribunnews.com, 28-9-2025).
Solusi Picik
Sebetulnya two state solution telah lama disampaikan Prabowo sejak menjabat Menteri Pertahanan pada periode 2014-2019. Solusi ini pun diklaim sebagai solusi yang mampu menyelesaikan konflik antara Palestina dan Israel.
Tidak kurang dari 156 negara mengakui adanya negara Palestina per September 2025 (tribunnews.com, 23-9-2025). Pengakuan ini tidak lebih hanya sekedar simbolis yang sama sekali tidak mampu melahirkan solusi yang adil sekaligus tidak mampu membebaskan Palestina dari genosida yang terus terjadi hingga saat ini.
Mengingat jumlah warga Palestina kian berkurang, kini hanya sekitar 4,5 juta warga Palestina yang hidup di bawah tekanan militer Israel. Artinya Palestina sama sekali tidak memiliki kekuatan untuk berdaulat atau merdeka.
Alhasil, solusi yang menawarkan kemerdekaan untuk Palestina adalah solusi picik yang kosong dari makna keadilan. Sungguh solusi dua negara adalah solusi keliru. Solusi dua negara merupakan solusi batil yang melanggengkan penjajahan zionis terhadap Palestina.
Gaza makin terpuruk. Zionis yang didukung Amerika Serikat kian gencar meningkatkan serangan untuk mengosongkan wilayah Gaza. Dalam keadaan yang kian tidak manusiawi, tidak ada satu pun negara yang mampu membela Gaza.
Sebaliknya, kebanyakan negara justru mendukung solusi dua negara yang ditawarkan Amerika Serikat. Parahnya lagi, negara-negara muslim pun ikut menggemborkan solusi dua negara yang digadang-gadang mampu melahirkan perdamaian dunia dan menghentikan genosida di Gaza. Semua negara lebih memilih posisi aman di sebelah negara adidaya dibanding berjuang membebaskan Gaza.
Memang miris. Saat Palestina membutuhkan kekuatan dunia untuk membela, justru semua berpihak pada Barat. Sungguh, solusi dua negara yang ditawarkan Amerika adalah bentuk keputusasaan Barat dalam menghadapi kekuatan dan konsistensi pejuang jihad di Palestina. Pengakuan atas kemerdekaan Palestina dan solusi dua negara sesungguhnya identik dengan pengakuan atas pencaplokan Yahudi 70-80 persen wilayah muslim Palestina.
Jelaslah, solusi dua negara ini semakin menjauhkan Palestina dari pembelaan dan pembebasan wilayahnya. Betapa rusaknya dampak penerapan konsep Nasionalisme antar bangsa. Persatuan kaum muslim menjadi tergadaikan oleh ideologi barat yang merusak.
Sistem batil Kapitalisme sekularistik telah berhasil melahirkan konsep imperialisme yang menyengsarakan. Segala bentuk kebijakan terhalang konsep Nasionalisme kapitalistik yang mengutamakan kekuatan fisik dengan menzalimi kaum muslim. Keuntungan materi dan manfaat duniawi menjadi satu-satunya alasan kuat untuk terus bertahan di pihak penjajah. Bahkan nilai ukhuwah Islamiyyah pun hancur lebur oleh kepentingan duniawi yang sesaat.
Islam Solusi Tepat
Allah Swt. berfirman, “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (TQS. Ali ‘Imran: 104).
Setiap muslim adalah saudara atas sesamanya. Kaum muslim terikat kuat dalam ikatan akidah. Konsep inilah yang mampu membela Gaza saat ini. Penjajahan atas wilayah Gaza mampu dibela dalam satu kekuatan tangguh umat muslim dunia.
Dalam wadah yang amanah dan tangguh membela, Khilafah manhaj An Nubuwwah. Dengan Khilafah, kekuatan tentara militer mampu dikerahkan untuk membela Gaza. Mengusir segala bentuk penjajahan dan genosida di Gaza.
Jihad fii sabilillah menjadi satu-satunya solusi tuntas yang mampu menghentikan segala bentuk kezaliman. Dalam wadah khilafah, umat akan terus diedukasi sehingga mampu terbentuk pemikiran yang sahih terkait kekuatan ideologis yang mampu dibangun oleh kekuatan dakwah dan pergerakan umat muslim.
Dengannya pula, kekuatan umat terus terasah sehingga mampu membedakan yang haq dan yang batil. Khilafah-lah satu-satunya solusi mutlak yang wajib diperjuangkan kaum muslim dunia. Hanya Khilafah yang memiliki konsep dan metode sesuai hukum syarak.
Seruan jihad dan penegakan Khilafah membutuhkan upaya dengan mendakwahkannya. Sehingga melahirkan pola pemahaman shahih atas solusi Palestina. Atas dasar pemahaman tersebut, wajib ada kelompok dakwah Islam ideologis yang berupaya untuk membuka pemahaman umat. Karena dengan kelompok dakwah Islam ideologis, umat mampu menggapai pemikiran sahih serta membangun kesadaran politiknya. Sehingga mampu bergerak bersama dengah dasar akidah Islam. Khilafah-lah satu-satunya solusi yang adil dan bijaksana. Dengan Khilafah, nasib umat terarah. Keselamatan nyawa pun terjaga sempurna. Wallahu a’lam bishowwab.[LM/ry].