Hadapi Musuh, Mengapa Kalah Berani dengan Kucing Gurun?
Oleh: Agu Dian Sofiyani
Lensamedianews.com__ Belum kering darah dan air mata muslim Gaza, baru sekejap saja mereka menghela nafas dengan adanya gencatan senjata, Israel kembali melakukan genosida besar-besaran sejak tanggal 18 Maret 2025. Hingga 28 Maret 2025 ada 896 yang telah syahid di Gaza. (Gazamedia.net, 29-3-2025)
Namun yang mengherankan pemimpin negeri-negeri Islam, khususnya yang dekat dengan Gaza tidak berinisiatif mengerahkan pasukan untuk menolong saudara mereka dan menghentikan kejahatan penjajah bahkan untuk sekedar membuka pintu perbatasan agar bantuan makanan dan medis bisa masuk ke Gaza.
Bukankah orang yang menduduki tanah kaum muslim dan mengusir penduduknya dari tanah itu layak diperangi oleh pasukan kaum muslim dan diusir darinya sebagaimana dia mengusir penduduknya?
﴿وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأَخْرِجُوهُمْ مِنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ﴾..
“Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu” (TQS Al-Baqarah [2]: 191)
Di mana jiwa ksatria dan keberanian yang telah dicontohkan oleh para pendahulu umat Islam, seperti Shalahuddin Al-Ayyubi, yang telah membebaskan Baitul Maqdis? Apakah saat ini para pemimpin umat Islam tidak malu, saat mendengar kucing Caracal menyerang tentara- tentara Israel di Gurun Naqab (Negev). Begitu Mirisnya, para penguasa Negara Arab masih kalah berani dibandingkan hewan kecil yang menyerang tentara penjajah terkutuk itu.
Sungguh umat Islam, khususnya Gaza yang saat ini tengah dibantai oleh Zionis penjajah terkutuk, membutuhkan kepemimpinan Islam yang berpihak kepada Islam dan kaum muslimin, yakni Khilafah. Hanya Khilafah yang akan mampu membebaskan dan menolong umat Islam di Gaza. Keberadaan Khilafah akan membuat musuh tidak berani lancang untuk punya entitas di tanah Islam.
Karena saat ini Khilafah belum terwujud, maka sudah saatnya umat Islam bersatu untuk mewujudkannya. Tanpanya, Gaza akan terus dibantai sesuka musuh dengan penuh kearoganan. Wallahu ‘alam.