Nyawa Jadi Taruhan, Kapitalisme Gagal Lindungi Gizi Rakyat.

20250523_090619

Oleh Rizka Fitri Annisa

 

Lensamedianews.com_ Kasus keracunan makanan yang kembali terjadi di Bogor pada Mei 2025 menjadi cerminan nyata gagalnya sistem kapitalisme dalam melindungi kesehatan dan gizi rakyat. Sebagaimana dilaporkan CNN Indonesia, jumlah korban keracunan akibat konsumsi makanan berbumbu MBG melonjak menjadi 210 orang yang terdiri dari pelajar dan guru di berbagai sekolah. (Sumber: CNN Indonesia)

 

Mirisnya, alih-alih menyelesaikan akar masalah, negara justru menawarkan solusi berupa asuransi MBG. Hal ini ditegaskan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang tengah menyiapkan program asuransi untuk melindungi masyarakat dari risiko keracunan produk tersebut. (Sumber: Bisnis.com). Kebijakan ini justru menunjukkan komersialisasi risiko kesehatan masyarakat, bukan pencegahan sistemik yang dibutuhkan rakyat.

Kapitalisme yang diterapkan saat ini menempatkan keuntungan di atas keselamatan manusia. Industri pangan lebih berorientasi pada efisiensi biaya dan ekspansi pasar, sementara pengawasan negara lemah karena tunduk pada prinsip pasar bebas. Akibatnya, produk-produk berbahaya kerap lolos dari kontrol ketat, membahayakan masyarakat, khususnya generasi muda yang menjadi aset bangsa.

 

Selain itu, kapitalisme juga gagal menyejahterakan rakyat secara ekonomi. Data BPS 2024 mencatat angka pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 6,42% atau sekitar 9,9 juta orang, dengan lapangan kerja yang minim di sektor produktif dan industri pengolahan. Hal ini memperburuk ketahanan gizi masyarakat karena daya beli yang rendah dan akses pangan berkualitas yang terbatas.

 

Solusi Islam melalui Sistem Khilafah

Islam melalui sistem Khilafah Islamiyah menawarkan solusi sistemik yang terbukti historis dalam melindungi keamanan pangan dan menjamin kesejahteraan rakyat.

1. Negara Bertanggung Jawab Penuh atas Keamanan Pangan
Dalam sistem Khilafah, negara wajib memastikan keamanan dan kualitas pangan yang beredar di tengah masyarakat. Rasulullah saw. bersabda:

Siapa saja yang menipu, maka dia bukan bagian dari golonganku.”
(HR. Muslim)

Negara tidak boleh membiarkan mekanisme pasar menentukan standar kesehatan pangan, tetapi wajib melakukan pengawasan ketat, inspeksi rutin, dan sanksi tegas terhadap pelaku pelanggaran.

 

2. Menjamin Kebutuhan Pokok dan Gizi Rakyat
Khilafah menjamin kebutuhan pokok rakyat termasuk makanan bergizi dengan kebijakan harga wajar dan distribusi adil. Negara menyediakan fasilitas kesehatan dan pangan publik yang gratis atau sangat terjangkau, serta edukasi gizi yang merata hingga pelosok.

 

3. Membuka Lapangan Kerja yang Luas
Khilafah mengelola sumber daya alam, tanah, dan aset strategis sebagai milik umum untuk kesejahteraan bersama. Sektor pertanian, industri, dan perdagangan produktif akan didorong negara sehingga tercipta banyak lapangan kerja dan pendapatan masyarakat meningkat, memastikan akses pangan berkualitas.

 

Penutup

Kasus keracunan MBG di Bogor bukan insiden tunggal, melainkan akibat dari sistem kapitalisme yang gagal melindungi rakyatnya. Saatnya umat menyadari bahwa solusi hakiki hanya ada dalam penerapan syariat Islam secara menyeluruh di bawah naungan Khilafah Islamiyah yang berorientasi pada kemaslahatan manusia, bukan hanya keuntungan bagi segelintir elit.

Wallahua’lam Bishshawab