Arah Perubahan Gen Z

LenSaMediaNews.Com–Demonstrasi yang terjadi di berbagai daerah menunjukkan reaksi masyarakat terhadap masalah yang terjadi. Rentetan masalah mulai dari naiknya harga kebutuhan pangan, biaya pendidikan, pajak yang tinggi, hingga naiknya tunjangan anggota DPR telah membuat masyarakat kecewa. Ditambah lagi dengan sikap anggota DPR yang berjoget-joget pada Sidang Paripurna.
Gelombang aksi pada tanggal 28 Agustus telah memakan korban dengan tewasnya Driver Ojol Affan Kurniawan. Aksi di Makasar juga telah mengakibatkan tewasnya tiga korban dan hangusnya kantor DPRD. Bahkan beberapa rumah anggota DPR dan salah satu menteri menjadi korban penjarahan massa.
Tidak dapat kita pungkiri, sikap Gen Z yang terlibat dalam aksi dilakukan untuk menyampaikan apirasi. Selain itu, ada juga yang memanfaatkan media sosial sebagai bentuk kepedulian atas masalah yang terjadi. Menurut Psikolog Anak dan Remaja, Anastasia Satriyo, M.Psi menilai, bahwa Gen Z memiliki mekanisme otak yang lebih maju dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Hal ini tampak dalam penggunaan meme, poster kreatif hingga estetika visual.
Pengelompokan karakteristik generasi berdasarkan ilmu psikologi telah menyebabkan gen Z kehilangan kesadaran politik. Padahal di dalam Islam, Allah telah menciptakan manusia dengan kebutuhan jasmani, naluri dan akal.
Wujud naluri mempertahankan diri tampak pada saat manusia menghadapi tekanan, saat itu manusia akan berusaha memenuhi tuntutan tersebut. Tuntutan pemenuhan seharusnya berdasarkan hukum syara dan bukan sesuai kehendak hati gen Z.
Gen Z harus memahami bahwa pada saat melakukan aksi, bukan karena ingin dianggap hebat. Tapi hal tersebut muncul karena kesadaran menolak kezaliman. Gen Z harus memahami bahwa arah perubahan seharusnya diarahkan menuju Islam.
Bukan ke arah yang lain. Perubahan tidak hanya menuntut diturunkannya harga kebutuhan hidup, biaya pendidikan dan lain-lain. Tapi perubahan harus dapat menghasilkan diterapkannya Islam sebagai aturan kehidupan.
Sosok generasi muda di zaman Rasul telah memberi contoh bagaimana perubahan dilakukan. Ali Bin Abi Thalib telah menjadi pemuda pertama yang menerima Islam dan berjuang untuk dakwah Islam. Mus’ab bin Umair diutus sebagai duta dakwah ke Madinah hingga Islam diterapkan.
Sosok pemuda hebat tidaklah mustahil dimiliki oleh Gen Z, jika pemuda memahami arah perubahan yang benar. Perubahan yang benar dilandasi dengan Akidah Islam dB yang sekaligus menggerakkan pemuda mengarahkan potensi terbaiknya untuk Islam. Sudah seharusnya gen Z terlibat aktif dalam perubahan hakiki. Wallahualam bissawab. Putri Ira. [LM/ry].
