Gaza Butuh Jihad dan Khilafah

Jihad2-LenSaMedia

LenSaMediaNews.Com–Kebiadaban demi kebiadaban terus berlangsung di Gaza, tak cukup menghancurkan Gaza dengan kekuatan militer kini mereka menciptakan bencana kelaparan.

 

Dalam tiga hari terakhir dilansir dari The Japan Times, 21 anak meninggal di rumah sakit Al-Shifa, Al-Aqsa Martyrs, hanya dalam waktu 72 jam karena malnutrisi. Artinya, tujuh anak tewas setiap hari karena kurang gizi (CnbcIndonesia.com, 23-7-2025).

 

Tak kalah kejinya, para rezim Arab terlibat dalam menciptakan bencana kelaparan di Gaza. Presiden Mesir sampai hari ini enggan membuka gerbang perbatasan Rafah, padahal hanya dari sanalah bantuan ke Gaza dapat disalurkan.

 

Apakah mereka tidak malu kepada Rasulullah Saw, yang telah bersabda, “Tidak beriman kepadaku orang yang tidur dalam kondisi kenyang, sementara tetangganya kelaparan di sisinya, dan ia tahu.” (HR ath-Thabarani dalam Mu’jam Al-Kabir, al-Bazzar dalam Al-Musnad, Al-Husain bin Harb dalam Al-Birr wa ash-Shilah).

 

Sungguh kebiadaban ini bisa terus terjadi karena diamnya para penguasa muslim. Entitas Zionis bisa semena-mena karena mereka tahu, tak akan ada perlawanan dari para penguasa ini.

 

Lantas bagaimana cara menolong Umat Islam di Gaza? Apakah cukup dengan donasi, bantuan kemanusiaan, kecaman hingga doa? Jawabannya hanya dengan jihad dan khilafah. Entitas Zionis hanya mengenal bahasa perang sehingga yang harus dilakukan Umat Islam adalah memerangi mereka dengan kekuatan militer.

 

Kita tak bisa lagi mengandalkan lembaga internasional maupun para pemimpin negeri muslim, mereka hanya berhenti mencela dan mengecam, sementara komando mereka dalam mengerahkan militer tertahan ego dan ketakutan mereka terhadap dominasi AS laknatullah. Semoga Allah mendengar jeritan para syuhada dan membalasnya dengan balasan terbaik di neraka jahanam.

 

Hanya saja Jihad akan bisa dilaksanakan jika ada yang menggerakkan tentara dan memobilisasi mereka. Yang hanya bisa melakukan mobilisasi ini adalah Khilafah. Jika saat ini khilafah belum ada maka menjadi kewajiban umat Islam untuk mewujudkannya kembali. Sebab Khilafah tak hanya mahkota kewajiban ia bagian dari iman seorang muslim.  Wallahualam bishowab. Agu Dian Sofiyani. [LM/ry].