Kembali ke Fitrah Hakiki

20250429_053603

Oleh: El Nuha

 

Lensamedianews.com- Para ibu muslimah tampak menghadiri pengajian yang diselenggarakan oleh MT Mustami’ (Majelis Taklim Muslimah Pecinta Majelis Ilmu) pada Ahad, 27 April 2025. Tema pada pagi hari ini adalah Kembali ke Fitrah Hakiki, dengan pemateri Ustazah Unung A. Kurniati, S.S. sebagai pembina MT Mustami’.

 

Ustazah Unung A. Kurniati, S.S., mengawali kajian dengan menyampaikan QS Ar-Rum ayat 30:
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ ٱللَّهِ ٱلَّتِى فَطَرَ ٱلنَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ ٱللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

Artinya: Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.

 

Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta’dzhim Al-Qur’an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, Professor Fakultas Al-Qur’an Universitas Islam Madinah menjelaskan:

•Allah memerintahkan Rasulullah dan umatnya untuk menghadapkan wajah kepada Allah dengan berpegang teguh di atas agama-Nya.

•Allah mengkhususkan wajah karena penghadapan wajah merupakan hasil dari penghadapan hati, dan keduanya membutuhkan usaha dari badan.

•Dan teguhlah di atas agama Islam, ia merupakan agama Allah yang manusia diciptakan Allah dengan agama Islam sejak kelahiran mereka, maka janganlah merubah fitrah yang telah Allah tetapkan bagi hamba-Nya itu. Namun teguhlah di atas agama yang agung dan jalan yang dapat mengantarkan kepada keridaan Allah. Akan tetapi mayoritas hamba tidak mengetahui keagungan agama yang benar ini.

 

Dari tafsir di atas menjelaskan bahwa Idulfitri adalah kembali kepada fitrah. Fitrah manusia adalah tunduk pada agama yang lurus yaitu Islam. Kembali ke fitrah yaitu dengan masuk menjalankan Islam secara kaffah.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ كَاۤفَّةًۖ وَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ ۝٢٠٨

Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian kedalam islam secara kafah dan janganlah kalian mengikuti langka-langkah syetan. Sesungguhnya syetan itu musuh nyata bagimu(QS 2: 208)

 

Banyak yang belum mengetahui keagungan Islam kaffah. Banyak yang mengenal Islam sebatas spiritual yaitu: salat, puasa, zakat, haji, abai terhadap pengurusan umat, serta aktivitas hablu minnas tidak menggunakan aturan Allah dan Rasul , tapi menerapkan aturan sekuler kapitalisme.

 

Akibat mengabaikan perintah Allah inilah menyebabkan: hidup menderita, Palestina dijajah, terhina dikuasai musuh, kemiskinan membelenggu dan kerusakan tatanan sosial

Seperti apa yang Allah firmankan,
ومن اعض عن ذكري فان له معيشة ضنكا ونخشره يوم القيامة اعى

Barang siapa yang berpaling dari peringatan-Ku , sungguh bagi dia penghidupan yang sempit dan Kami akan mengumpulkan dirinya pada hari kiamat dalam keadaan buta(QS Thaha:124)

 

Umat saat ini lemah dan tidak ada pelindung. Maka saatnya umat berubah agar penghidupan bisa berubah. Jalan perubahan yang hakiki hanyalah yang Rasul contohkan dan merupakan konsekuensi keimanan,

لْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ۝٣١

Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS Ali Imran: 31)

 

Hari ini, perubahan politik dunia sudah menjadi keniscayaan :
terjadi situasi politik global serba tidak pasti, hegemoni AS mulai goyah, ekonomi dunia goncang, krisis kepercayaan, moral, dll, merebak di mana-mana
Di samping itu, suara perubahan menuju Khilafah bergaung di berbagai negara meski barat terus berusaha membajaknya
dunia benar-benar sedang menuju khilafah sesuai janji allah (QS An-Nur : 55 dan Hadits Rasul saw)

 

Fase perubahan kehidupan umat Islam dalam Hadits Hudzaifah yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad :
Masa Kenabian, era raja zalim (Mulkan Adlan),  era diktator (Mulkan jabriyan), era Kekhilafahan (Khilafah ala minhaji nubuwwah)

 

UStazah menjelaskan cara untuk meraih kemenangan umat yaitu dengan menerapkan Islam secara kaffah dan bersatu dalam satu kepemimpinan. Adapun bentuk upaya kita yang bisa kita lakukan adalah:
1. Membekali diri dengan iman yang kuat dan ilmu yg mumpuni
2. Turut dalam upaya perubahan secara berjamaah
3. Sabar atas proses yang panjang dan menghadapi segala tantangan.

Dunia Islam terang, Eropa gelap
Antara kurun waktu abad ke-9 sampai abad ke-14, Eropa disebut sebagai abad pertengahan atau abad kegelapan, yang disebut The Dark Ages. Sedangkan Islam menyebut abad pertengahan ini sebagai Ashr Al-Izdihar yang berarti zaman kejayaan atau Al-Ashr Adz-Dzahabi yang berarti zaman keemasan.

 

 

Kejayaan Islam ini berada di kawasan Timur yang dipenuhi dengan peradaban-peradaban kemanusiaan dan dipenuhi dengan sinar terang. Beda halnya di wilayah barat yang diliputi dengan kegelapan.

 

Salah satu bentuk keagungan Khilafah yang tidak dimiliki peradaban lainnya adalah kesempurnaan dan jaminan kehidupan terbaik bagi rakyatnya. Sejarah telah membuktikan secara jelas akan hal ini yang bertahan hingga seribu empat ratus tahun lebih yang pada akhirnya diruntuhkan pada 03 Maret 1924 M.

 

Jaminan kesejahteraan era Khilafah dapat terwujud bukan karena kebetulan, namun karena Khilafah memiliki seperangkat aturan atau kebijakan . Aturan maupun kebijakan ini bersumber dari Islam. Karena sejatinya Khilafah adalah representasi dari penerapan Islam secara menyeluruh dan utuh. Aturan-aturan ini mencakup ranah individu, keluarga, masyarakat dan negara. Sehingga secara sederhana semua keagungan Khilafah terwujud karena Islam diterapkan secara penuh.

Wallahu a’lam bishshawab