Palestina dan Matinya Rasa Kemanusiaan

Oleh Dian Agus Rini, S.E.
LensaMediaNews.com, Surat Pembaca_ Penderitaan Palestina belum juga berakhir. Hingga hari ini masih menjadi sasaran genosida penjajah Zionis Yahudi, bahkan bayi-bayi yang masih merah yang tak memiliki dosa turut menjadi korban. Bagi Zionis, dosa mereka adalah karena mereka bayi muslim keturunan Palestina. Zionis juga menjadikan kelaparan sebagai senjata untuk membunuh secara pelan-pelan generasi Palestina. Bahkan di hari raya serangan pun tak berkurang.
Mirisnya, negara-negara besar dunia diam. Bahkan penguasa muslim juga hanya sibuk beretorika tanpa tindakan nyata dengan mengirimkan pasukan untuk mengusir penjajah. Mereka diam meski rasa kemanusiaan terkoyak. Padahal rasa kemanusiaan adalah fitrah bagi manusia untuk menolong sesamanya, apalagi bayi yang lemah tak berdaya. Matinya rasa kemanusiaan sesungguhnya menunjukkan matinya sifat dasar manusia. Dan ini adalah buah Kapitalisme yang mengagungkan nilai materi dan rasa superior disertai dengan
kebencian atas manusia lainnya.
Kekejaman yang begitu rupa tak mengusik nurani para pemimpin muslim. Nasionalisme yang lahir dari pemahaman barat pun menghalangi untuk bersikap adil pada muslim Palestina. Tak ada seorang penguasa negeri muslim pun yang membebaskannya dengan kekuatan senjata, meski umat sudah menyerukan jihad. Jihad tak mungkin terwujud tanpa adanya seruan negara. Dan model negara hari ini tak mungkin menyerukan jihad, apalagi mereka justru bergandengan tangan dengan penjajah Yahudi.
Seruan jihad hanya mungkin dikumandangkan oleh Khilafah. Oleh karena itu, umat harus berjuang menegakkan Khilafah. Tegaknya Khilafah tak mungkin terwujud ketika umat masih hidup dalam naungan Kapitalisme Sekularisme. Upaya menegakkan Khilafah membutuhkan kepemimpinan jamaah dakwah ideologis yang konsisten menyerukan tegaknya Khilafah. Jemaah ini akan membangun kesadaran umat, dan menunjukkan jalan kemuliaan bagi umat. Umat sudah seharusnya menjawab seruan jamaah dakwah ini dan berjuang bersama menjemput pertolongan Allah Swt.