Pengakuan untuk Israel Adalah Pengkhianatan untuk Palestina

Oleh : Rochma Ummu Satirah
LenSaMediaNews.Com–Salah satu pernyataan Presiden Prabowo mengenai Palestina kembali menuai pro kontra masyarakat. Hal ini terkait dengan sikap dan solusi yang diharapkan terhadap persoalan Palestina yang seakan tiada berujung.
Prabowo Menginginkan Kemerdekaan Palestina dan Israel. Pernyataan ini disampaikan pada Rabu, 28 Mei 2025 pada pernyataan bersama Presiden Perancis, Immanuel Macron di Istana Merdeka. Presiden. Prabowo Subianto mengatakan Indonesia akan mengakui Israel apabila Palestina berhasil merdeka.
Presiden juga menegaskan Indonesia siap membuka hubungan diplomatik dengan Israel jika Palestina memperoleh kemerdekaannya. Menurut Prabowo, sikap Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina dan syarat untuk mengakui Israel itu merupakan bagian dari solusi dua negara (twostate solution) (jpnn.com,29-05-2025).
Inilah sikap yang menimbulkan pro kontra masyarakat karena makna memberikan kemerdekaan kepada Israel adalah mengakui keberadaan Israel dan justru tidak menguntungkan di pihak Palestina.
Memposisikan Palestina dan Israel. Diakui atau tidak, nyata-nyata bahwa Israel telah melakukan pendudukan terhadap tanah Palestina. Tidak hanya pendudukan, namun juga genoside di mana sampai saat ini sudah ada ratuan bahkan ribuan nyawa hilang dari warga Palestina. Israel-lah pihak yang melakukan invasi ke Palestina guna mendapatkan tempat untuk mendirikan negara Yahudi yang mereka idam-idamkan jauh sebelum perang ini terjadi.
Kemampuan Israel melakukan penyerangan sampai detik ini tentu saja tidak karena kemampuannya sendiri. Israel secara nyata dibantu dan ditopang oleh negara-negara besar termasuk negara adidaya saat ini yaitu Amerika Serikat. Sudah banyak terbukti aliran dana yang masuk ke Israel dari negara ini. Sudah banyak bukti ucapan dari petinggi Amerika Serikat yang mendukung invasi dan genosida ini. Serta ucapan yang menggambarkan kebencian mereka kepada penduduk Palestina.
Diamnya penguasa negeri-negeri muslim saat ini tentu terikat dengan keberadaan dukungan dari negara adidaya ini terhadap Israel. Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagai negara adidaya, AS memiliki kekuasaan dan hegemoni di sejumlah negeri muslim. Inilah yang membuat para penguasa negeri-negeri muslim ini memilih diam atau pun hanya memberikan dukungan secara diplomatis saja.
Solusi Dua Negara
Solusi dua negara menjadi salah satu opsi dari konflik yang terjadi di Palestina saat ini. Solusi bermakna dengan membagi wilayah Palestina menjadi dua yaitu satu bagian untuk Palestina dan satu bagian yang lain untuk Israel.
Hal ini dianggap sebagai satu solusi yang paling logis untuk mengakhiri konflik sebagai win-win solution. Palestina tetap mendapatkan bagian wilayah mereka. Israel pun juga mendapatkan porsi bagian dari wilayah Palestina.
Lantas, apakah ini solusi yang tepat? Tentu saja tidak. Bagaimana mungkin memberikan bagian tanah yang dijajah kepada penjajah? Solusi dua negara ini tidak menempatkan Israel sebagai penjajah. Justru melegitimasi penjajahan yang sudah dilakukan selama ini.
Inilah bentuk keberpihakan dunia, terutama negeri-negeri muslim saat ini kepada Israel sebagai kawan dari AS sebagai negara adidaya. Bagaimana bisa sosok penjajah justru diakui keberadaannya dan juga diberikan apa yang dimintanya yaitu yang selama ini dijajah?
Bukanlah seharusnya hal yang tepat untuk dilakukan adalah mengusir penjajah itu keluar dari wilayah yang dijajahnya. Komimen menghapus penjajahan ini sejatinya ada di dalam konsep perdamaian dunia yang dimiliki oleh hampir semua negara di dunia saat ini. Namun, ketikaberhadapan dengan Israel, seakan konsep ini mati.
Solusi Hakiki
Benar, solusi paling logis untuk masalah Palestina adalah dengan mengusir Israel keluar dari Palestina. Membuat Palestina terbebas dari penjajahan dan genosida yang dilakukan oleh Israel selama ini. Namun, ternyata hal ini tidak mudah karena ada negara penguasa dunia di balik Israel yang membuat semua negara tak bisa lantang mengajukan hal ini.
Tak ada satu pun negara yang berani bersuara untuk mengusir Israel. Terlebih mengirimkan pasukan militernya untuk membantu Palestina melawan tentara Israel di sana. Justru mereka hanya berkutat pada perundingan dan diplomasi yang seakan tak berujung.
Yang mampu mengakhiri konflik Palestina dengan mengusir keluar Israel dari sana adalah persatuan umat muslim. Jika seluruh umat muslim yang ada di negeri-negeri Islam ini mampu untuk bersatu tentu akanlah terbentuk satu kekuatan global yang kuat. Kekuatan ini akan mampu menandingi kekuatan negara super power saat ini yang mendukung penjajahan Israel terhadap Palestina.
Kekuatan global oleh persatuan umat muslim ini akan menghapus sekat Nasionalisme yang ada saat ini. Serta mengembalikan persatuan muslim yang pernah ada dahulu dari masa Rasulullah saw. mendirikan negara Islam di Madinah. Kekuatan ini akan menggerakan pasukannya yang terdiri dari pemuda-pemuda tangguh muslimin untuk mengusir Israel dari Palestina. Wallahu’alam. [LM/ry].