Rakyat Butuh Aturan yang Tidak Menyusahkan

20250629_195130

LenSaMediaNews.Com–Rakyat mempunyai hak untuk dilayani kebutuhannya terutama bagi yang kurang mampu, fakir, miskin, terutama yang ekonominya berada di bawah rata-rata. Jika dipadukan dengan aturan atau sistem Kapitalis sekuler yang memisah antara kehidupan dan agama, maka tidak akan berjalan lurus secara harmonis bahkan bertolak belakang.

 

Karena, aturan Kapitalis tidak memihak pada rakyat, tidak pernah tahu tentang kebutuhan rakyat,  tidak peduli nasib rakyat mau susah ataupun tidak, itu tidak penting. Tolok ukur dalam Kapitalis adalah keuntungan penguasa semata, jadi rakyat hanya dijadikan manfaat sumber keuntungan saja. Rakyat diberikan pajak yang memberatkan baik kaya maupun miskin semua wajib pajak, hampir semua barang di pajaki, dalam pasar, kebutuhan rumah tangga, makanan, juga kendaraan, sawah dan ladang. Ini jelas menambah kesengsaraan bagi rakyat.

 

Dalam Kapitalis rakyat dituntut untuk mencari penghasilan sendiri untuk menutupi ekonomi keluarga, kalau masih muda dan kuat mungkin bisa mencari kerja guna memberi nafkah keluarga, hingga ke luar negeri.  Kalau sudah tua usia senja, tenaga melemah, sudah tidak kuat bekerja, negara Kapitalis tak peduli dan masa bodo, sedangkan kebutuhan sehari-hari terutama makan haruslah terpenuhi. Akibatnya, banyak sekali yang meminta-minta di jalanan, menjadi pengamen, menjadi badut demi mengais pundi-pundi rupiah.

 

Bahkan, jika tidak mendapatkan uang, ada yang sampai nekat mencuri demi sesuap nasi berisiko dipukuli warga, akhirnya mendapat hukuman berat, walaupun yang dicuri itu adalah hal-hal yang sepele, seperti kopi, sandal, roti, atau makanan lainnya. Dalam hukum Kapitalis saat ini rakyat kecil yang melakukan tindak kriminal sepele dihukum berat, tak peduli yang melakukan orang yang susah, sudah tua, bahkan anak-anak, demi untuk mengenyangkan perut hari itu saja.

 

Seharusnya, negara lebih tegas mengapa rakyat sampai melakukan hal demikian, banyak rakyat yang kelaparan. Seharusnya, gubernurnya yang diberi hukum dan di panggil kenapa rakyat tidak diberikan fasilitas memadai, sehingga tidak akan terjadi pencurian. Jadi, begitulah aturan yang diterapkan oleh negara saat ini yaitu Kapitalis sekuler yang sangat menyengsarakan rakyatnya.

 

Solusi satu-satunya adalah hanya mengganti sistem aturan Kapitalis yang berasal dari Barat, buatan manusia yang bisa diubah-ubah sesuai kehendak penguasa, dengan sistem Islam paripurna. Islam memiliki aturan yang komprehensif mampu mengatur sesuai syariat berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah yang datangnya dari Allah Swt, yang Maha Tahu kebutuhan, kepentingan, dan memberikan solusi terbaik bagi kehidupan manusia. Wallahualam bissawab.  Mariyam Sundari, Jurnalis Pengamat Kriminal Anak.[LM/ry]