Al-Aqsa Tersandera, Omong Kosong Genjatan Senjata


Oleh. Sri Ratna Puri

 

 

Lensamedianews.com__ Ketakutan Zionis Israel tampak nyata. Pembatasan jumlah jemaah kaum muslimin memasuki Masjid Al-Aqsa selama Bulan Ramadan adalah buktinya. Meski mereka mengklaim secara sepihak, bahwa pembatasan ini merupakan langkah pengamanan (mengingat sedang diberlakukannya genjatan senjata antara pejuang Hamas dan Zionis Israel), sejatinya hal ini karena Israel melihat potensi kebangkitan kaum muslimin yang dipicu oleh meningkatnya ketakwaan umum oleh bentukan Bulan Ramadan.

 

Dari itu, Zionis Israel mengambil langkah cepat untuk mengadang. Salah satunya, dengan melakukan tekanan politik dan militer, yakni mengontrol kaum muslim Palestina, di manapun berada. Baik di Tepi Barat, Gaza, bahkan dengan menyandera aktivitas ibadah Ramadan kaum muslimin yang datang ke kawasan Al-Aqsa.

 

Menolak lupa, bahwa gencatan senjata yang ini, merupakan solusi yang disodorkan AS dan Sekutu. Terlalu kuat perlawanan dari para pejuang Palestina. Sudah setahun lebih berjalan, dan sudah banyak modal yang digelontorkan. Apabila dilanjutkan, akan mempermalukan negara-negara besar yang menjadi dalang di belakang kesombongan Zionis Israel.

 

Dari awal rencana genjatan senjata yang digembar-gemborkan di media, banyak pengamat Timur Tengah yang menyangsikan ketundukan Israel. Apalagi, militer Israel tetap melakukan penyerangan dengan menembaki pemukiman warga sipil Palestina, sehari sebelum diberlakukannya genjatan senjata. Tujuh puluh lima orang dilaporkan meninggal, ditambah korban-korban luka berat dan ringan.

 

Selain itu, Zionis Israel berkali-kali sengaja menghalangi masuknya bantuan obat-obatan dan logistik, yang diperuntukkan bagi rakyat Palestina. Sementara AS dan Sekutu sebagai inisiator gencatan senjata tetap bungkam, membiarkan Israel melakukan pelanggaran demi pelanggaran kemanusiaan, serta dengan sengaja melakukan tindakan kejahatan perang.

 

Tersanderanya Al-Aqsa, khususnya di Bulan Ramadan tahun ini, menjelaskan omong kosong genjatan senjata. Sebab, saat kondisi keamanan wilayah Palestina di bawah tangan penjajah Zionis Israel, menunjukkan makna penjajahan yang sesungguhnya. Masihkah percaya dan menaruh harapan akan terciptanya kedamaian bagi penduduk bumi, sementara bangsa Israel dan bangsa kera lainnya dengan sistem kapitalisme sekularismenya menguasai?

 

Umat Islam jangan gentar. Pupuk keberanian. Di bulan penuh rahmat dan kemuliaan, terus suarakan kondisi dan solusi Islam untuk rakyat Palestina. Terus bergerak membangun kesadaran umat dengan mengembalikan sistem Islam dalam kehidupan bernegara. Karena hanya sistem Islam, entitas Zionis bisa dienyahkan dari Bumi Syam.

 

Di bawah komando seorang khalifah, pasukan tentara kaum muslimin dari seluruh dunia akan bersatu untuk membebaskan Al-Aqsa dan wilayah-wilayah Palestina. Seruan jihad fiisabilillah sebagai bagian dari konsekuensi keimanan akan terwujud nyata. Bukankah Rasulullah Saw dan para sahabat memenangkan perang Badar pada bulan Ramadan? Kita pun bisa melakukannya. Wallahu ‘alam.