Huru Hara Pelantikan Presiden Pilihan Rakyat

IMG-20191021-WA0016

Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih akan digelar di Gedung DPR/MPR 20 Oktober 2019 dan akan dihadiri oleh tokoh-tokoh nasional termasuk Prabowo Subianto, serta perwakilan dari negara-negara lain. Polda Metro Jaya menerjunkan sebanyak 31 ribu personel gabungan terdiri dari unsur Polri dan TNI. Tak hanya personil aparat saja namun istana juga mengundang paranormal, salah satunya mengungkapkan bahwa telah mengerahkan bala tentara ghoib, temasuk nyi Roro kidul, nyi blorong, dll.

Publik mempertanyakan urgensi pengamanan berlapis dalam pelantikan presiden tersebut dengan narasi akan ada pihak yang menggagalkan. jika presiden terpilih adalah benar pilihan rakyat, harusnya rakyat bersuka cita. Namun faktanya justru dibuat menegangkan seolah akan terjadi perang.

Urusan pemimpin bukan hanya soal pelantikan, tapi bagaimana seorang pemimpin mampu menyejahterakan rakyat. Untuk urusan seremonial saja yang tidak ada hubungannya dengan kesejahteraan rakyat, negara malah mengurangi jatah rakyat.

Jika pelantikan seorang pemimpin disumpah dengan nama Allah dan menggunakan kitab suci Alquran maka pemimpin tersebut harus siap taat kepada Allah dan melaksanakan nilai-nilai Alquran, bukan sebaliknya.

 

Dalam perspektif Islam, kepemimpinan tidak untuk diperebutkan. Menjadi pemimpin adalah amanah yang sangat berat, tidak semua orang mau dan mampu. Jika menginginkan pemimpin yang amanah dan mementingkan rakyat, tidak ada jalan lain kecuali dengan mengganti sistem ini dengan sistem islam. Sistem yang menerapkan hukum – hukum Al Kholiq secara kaffah. Darinya pemimpin akan terikat hukum Syara‘ yang senantiasa terjaga dari perbuatan yang merugikan rakyat. Wallahu ‘Alam Bishowwab. [WuD]

Yulia Ningsih S.T