Islam Memuliakan Lansia

Reportase

Oleh: El Nuha

 

LensaMediaNews.com, Reportase_ Para ibu muslimah tampak menghadiri pengajian yang diselenggarakan oleh MT Mustami’ (Majelis Taklim Muslimah Pecinta Majelis Ilmu) pada Ahad, 27 Juli 2025. Tema pada pagi hari ini adalah Islam Memuliakan Lansia, dengan pemateri Ustazah Unung A. Kurniati, S.S. sebagai pembina Majelis Taklim Muslimah Pencinta Majelis Ilmu.

 

Ustazah Unung mengawali dengan memaparkan bahwa Islam sangat memuliakan orang tua, baik ibu atau bapak, terlebih lagi di saat usia mereka sudah lanjut dan tak berdaya. Allah SWT telah berfirman dalam QS Al-Isra ayat 23 yaitu:

وَقَضٰى رَبُّكَ اَ لَّا تَعْبُدُوْۤا اِلَّاۤ اِيَّاهُ وَبِا لْوَا لِدَيْنِ اِحْسَا نًا ۗ اِمَّا يَـبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَاۤ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَاۤ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا

Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.”

 

Selain dari Al-Qur’an terdapat juga dalam Hadits Rasul yaitu: “Siapa yang harus kumuliakan setelah Allah dan Rasul-Nya? Rasul menjawab “Ibumu, ibumu, ibumu baru ayahmu.” Selain dari hadits itu terdapat kisah Uwais Al-Qarni, seorang yang sangat berbakti kepada orang tuanya sehingga kisahnya terkenal sampai ke langit.

 

Islam menjamin lansia mulia dan sejahtera dengan diterapkannya 3 pilar kehidupan yaitu: Individu yang bertakwa, kontrol masyarkat, dan peran negara menerapkan Islam kaffah. Syari’at Islam akan mewujudkan kesejahteraan dan kemuliaan melalui: pertama dengan penerapan sistem ekonomi Islam lewat distribusi kekayaan yang adil.
Kedua, memastikan setiap kepala keluarga memiliki penghasilan untuk nafkah keluarganya dan memenuhi kebutuhan orang tuanya.
Ketiga, membina ketakwaan individu masyarakat agar memiliki kepedulian kepada orang tua.
Dan yang terakhir, menciptakan suasana masyarakat yang penuh kepedulian dengan senantiasa melakukan amar makruf nahi munkar.

 

Jika melihat kondisi ibu lansia di Bandung-Jabar saat ini banyak yang belum mendapatan hak dan perlindungan yang layak, serta menikmati masa tuanya dengan bahagia dan sejahtera. Pada tahun 2025, diperkirakan jumlah lansia (usia 60 tahun ke atas) di Jawa Barat mencapai 5,82 juta jiwa, atau sekitar 11,48% dari total penduduk Jawa Barat yang diproyeksikan mencapai 50,76 juta jiwa.

 

Dari fakta tersebut maka tercetuslah program “Jabar Nyaah Ka Indung” yaitu program gubernur yang kemudian diimplementasikan oleh para Kepala Daerah di Jabar secara serentak. Bupati Bandung misalnya, menyerukan agar 17.900 ASN Pemkab Bandung memiliki ibu asuh. Ia juga menyerukan kepada 20 ribuan kader PKK di tiap desa/kelurahan se-Kabupaten Bandung untuk turut mengawal Program ini. Adapun Pemerintah Kota Bandung, tidak hanya melibatkan ASN, tetapi juga anggota dewan, Dharma Wanita, serta TP PKK. Para ASN diwajibkan mengadopsi satu indung asuh di lingkungan tempat tinggalnya, untuk mereka bantu secara personal, terutama dalam akses terhadap kesehatan dan gizi. Namun apakah program ini bisa menjadi solusi?

 

Jika dikaji ulang program ini merupakan bentuk kepedulian dan kasih sayang terhadap orang tua namun sayang hanyalah menyelesaikan masalah untuk sementara waktu, dan jangka pendek (± 6 bulan), serta tidak menyelesaikan masalah kesejahteraan perempuan lansia.

 

Ustazah Unung juga menyampaikan bahwa akar masalah tersebut adalah tidak diterapkannya Islam kaffah dan terjebak kapitalisme sekuler. Alhasil penguasa lepas tangan dari pengurusan masyarakatnya dan mengalihkan tanggung jawabnya kepada rakyat. Dari sini menunjukkan bukti kegagalan kapitalisme dalam menyejahterakan rakyat.

 

Adapun yang dibutuhkan rakyat adalah kesejahteraan secara berkesinambungan. Hal ini hanya bisa teraih bila diterapkan Islam kaffah dan terwujud keimanan individu, masyarakat, dan negara. Allah berfirman dalam QS Al-Araf ayat 96 yang artinya “Seandainya penduduk negeri beriman dan bertakwa, maka akan Kami bukakan pintu keberkahan dari langit dan bumi….”
Wallahu a’lam bish-shawab