Indonesia Merdeka, Indonesia Gelap Gulita

Sejumlah wilayah di bagian barat Pulau Jawa yakni Banten, Jabar dan Jakarta mengalami pemadaman listrik pada hari Ahad (4/8/2019).
Merespon pemadaman ini, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengatakan pemadaman listrik PT PLN (Persero) secara total telah merugikan masyarakat dengan nilai yang tidak terhingga (https:/m.bisnis.com, 5/8/2019). Indonesia sudah merdeka 74 tahun lamanya namun masih mengalami kondisi gelap gulita lantas bagaimana pula kabar Poyek 35 Ribu Megawatt?
Dalam Islam, kebutuhan akan listrik adalah kebutuhan yang dijamin oleh negara. Pastinya bukan hanya dari sisi jumlahnya namun juga distribusinya. Dari kasus pemadaman ini kita bisa belajar bahwa program pemerintah seharusnya bukan hanya menambah kapasitas pembangkit listrik, namun juga infrastruktur pendukung lainnya, seperti transmisi, gardu induk, gardu distribusi, dan lainnya. Dan itu tugas negara.
Hanya saja, hal ini tidak boleh menjadi alasan untuk kembali terjerat jebakan asing. Misalnya, atas nama memulihkan jaringan listrik, Cina memberikan bantuan dan dukungan teknis di Venezuela. Seperti yang kita ketahui ‘there is no such a thing as a free lunch‘. Semua harus dibayar.
Negara yang menerapkan seluruh syariah Islam yakni Khilafah akan memastikan semua kebutuhan umat terpenuhi termasuk kebutuhan akan listrik. Lebih dari itu, negara khilafah adalah negara yang tidak akan membuat jalan pihak asing menguasai wilayahnya atas nama kerja sama, bantuan dan lain-lain.
Oleh karena itu, Khilafah adalah model pemerintahan terbaik yang mampu mengurus umat. Dari ibadah sampai listrik yang menuai masalah. [RA/WuD]
Enok Rumhayati
