Jihad dan Khilafah, Pembebas Palestina

20250505_143939

Oleh: Yuke Octavianty

Forum Literasi Muslimah Bogor

 

LenSaMediaNews.Com, Opini–Masalah Palestina belum juga berujung. Segala bentuk kekerasan penjajah Zionis terus dipertontonkan. Namun, negara-negara dunia, terutama negara yang penduduknya mayoritas Islam, hanya bisa mengecam dan diam tidak berdaya.

 

Bentuk Ketakutan Zionis

 

Kekerasan yang dilakukan Zionis sudah di luar batas kemanusiaan. Bencana kelaparan dan segala bentuk ketidaknyamanan menjadi pemandangan biasa. Puing-puing bangunan pun menjadi tempat hidup warga Palestina yang jauh dari kategori manusiawi.

 

Serangan yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023, telah menewaskan setidaknya 50.846 warga Palestina (kompas.com, 10-4-2025). Meskipun peperangan sempat berhenti karena kebijakan gencatan senjata. Namun serangan Israel kembali dilancarkan hingga meruntuhkan kesepakatan kedua belah pihak. Tak ayal, korban pun terus berjatuhan hingga saat ini.

 

Seruan jihad dan Khilafah terus membahana. Solusi ini menjadi senjata terkuat yang mampu membebaskan rakyat Palestina dari peperangan dan penindasan. Namun Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu secara terang-terangan menolak pembentukan Khilafah di manapun. Sebagaimana dilansir dalam arrahmah.id (23-4-2025).

 

Tidak hanya itu, Netanyahu menjelaskan bahwa respon Israel tidak hanya terbatas pada wilayah Yaman tapi meluas ke wilayah Libanon dan wilayah-wilayah lainnya (mediaumat.com, 23-4-2025). Netanyahu menegaskan bahwa pihaknya akan mengubah wajah Timur Tengah. Setiap serangan yang dilakukan terhadap Israel akan dibalas dengan serangan setimpal. Demikian ancam Netanyahu.

 

Pernyataan Netanyahu yang menolak keberadaan Khilafah menjadi gambaran ketakutan terhadap kekuatan umat Islam. Umat Islam yang mulai sadar, terus menyerukan jihad dan Khilafah sebagai satu-satunya solusi global masalah Palestina.

 

Umat Islam dunia pun mulai menyadari bahwa solusi yang disajikan pihak Barat bukanlah solusi yang mampu menyelesaikan dengan jaminan pasti. Semakin jelas pula bahwa dakwah menyerukan jihad dan Khilafah tidak hanya omomg kosong tanpa aksi pasti.

 

Mestinya umat menyambut seruan ini dengan kekuatan dan kesadaran untuk membela saudara muslim Palestina yang terus tertindas, mutlak membutuhkan pembelaan jihad dan Khilafah. Palestina menanti gerakan dan kesadaran seluruh kaum muslim dunia untuk menumbangkan segala bentuk penjajahan Barat. Sudah seharusnya kita sebagai kaum muslim sesegera mungkin menyatukan perasaan, kesadaran pemahaman dan kekuatan. Hingga kekuatan Barat ini dapat ditumbangkan dengan kekuatan ukhuwah dan keimanan seluruh kaum muslim dunia.

 

Khilafah, Senjata Ampuh

 

Khilafah adalah salah satu syariat yang wajib ditegakkan. Khilafah juga merupakan bisyarah Rasulullah SAW. yang pasti akan terwujud. Musuh Allah pasti menghalangi tegaknya Khilafah. Karena tidak menghendaki kekuatan muslim bangkit. Karena kekuatan inilah yang menumbangkan segala bentuk kezaliman. Begitu juga penguasa muslim pengkhianat akan mendukung penjajah untuk menguasai dunia.

 

Semua ini karena hitungan materi yang mereka patok sebagai tolok ukur kekuasaan dan kebahagiaan. Inilah sistem Kapitalisme sekulerisme. Sistem yang menjadikan harta dan kekuasaan sebagai hal yang utama. Sementara urusan umat dikesampingkan begitu saja. Walhasil, nyawa dan urusan rakyat tidak lagi dianggap sebagai barang berharga.

 

Umat harus menguatkan keyakinannya dan istikamah berjuang untuk menjemput pertolongan Allah SWT. Kebutuhan terhadap terwujudnya Khilafah sudah semakin nyata. Perjuangan ini harus dipimpin oleh jamaah dakwah ideologis yang mengikuti metode Rasulullah. Para pengembannya harus semakin menguatkan langkah dakwah, istikamah membangkitkan kesadaran umat serta mampu menjadikan konsep iman sebagai satu-satunya sandaran.

 

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya al-Imam (khalifah) itu perisai yang (orang-orang) akan berperang mendukungnya dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)-nya.” (HR. Muttafaqun ‘alayh). Wallahu’ alam bisshowwab. [LM/ry].