Palestina Butuh Kepemimpinan Islam


Oleh Ida Fitri

(Pemerhati Pendidikan)

 

 

Lensamedianews.com_ Gelombang serangan udara yang mengakhiri gencatan senjata di Gaza menandai eskalasi besar dalam konflik Israel-Palestina. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa serangan ini “baru permulaan” dan akan terus berlanjut hingga Israel mencapai tujuan perangnya, yakni menghancurkan Hamas dan membebaskan seluruh sandera yang ditahan oleh kelompok militan tersebut. Negosiasi gencatan senjata lebih lanjut, kata Netanyahu dalam pidato televisi Selasa malam, akan berlangsung “di bawah tembakan”. Ini adalah pernyataan pertamanya setelah serangan yang menewaskan lebih dari 400 orang dalam satu hari, menjadi hari paling berdarah sejak awal perang pada 2023. (CNBCIndonesia.com, 19-03-2025).

 

Melihat berita ini sungguh mengiris hati, tidak harus menjadi muslim untuk merasakan kepedihan yang mereka rasakan, cukup menjadi manusia yang punya hati pasti akan peduli. Sungguh ironi sekali masih dalam moment Ramadan kemarin dan momen Syawal yang semestinya diisi dengan suka cita, saudara kita di Palestina harus merasakan derita yang menyayat jiwa dan hati.

 

Serangan terhadap Palestina terjadi terus menerus dan semakin brutal. Tapi perhatian masyarakat sepertinya semakin berkurang karena tertutup beragam persoalan-persoalan di dalam negeri ini. Masyarakat sibuk memikirkan kesulitan-kesulitan yang menimpa diri mereka sendiri, kesulitan ekonomi terutamanya, karena susahnya lapangan pekerjaan dan juga banyaknya PHK, tidak sedikit yang akhirnya membuat orang frustasi, sehingga fokus bagaimana memenuhi tuntutan ekonominya dan masalah palestina seakan menjadi masalah biasa.

 

Oleh karena itu, perlu terus membangun kesadaran umat akan solusi hakiki persoalan Palestina yaitu tegaknya kepemimpinan Islam. Bagi Palestina, kepemimpinan Islam akan membebaskannya dari penjajahan. Khilafah akan mengirimkan pasukan untuk berjihad melawan musuh yaitu pasukan zionis. Tidak seperti sistem saat ini yang kita tersekat nation state hingga pemimpin negeri-negeri muslimpun hanya mengecam tanpa aksi nyata yang benar-benar bisa menyelematkan saudara kita di Palestina.

 

Di sisi lain, bagi kaum muslim di Indonesia, juga di negeri-negeri muslim, tegaknya Khilafah akan menjadikan semua manusia diriayah dengan benar sesuai syariat Islam, aturan terbaik dari Allah swt. Sehingga akan terwujud kesejahteraan dan keberkahan serta menjadi rahmat bagi seluruh alam. Ini bukan ilusi atau isapan jempol belaka, karena sudah terbukti 1400 tahun lamanya, bahwasannya kepemimpinan Islam mampu menyatukan ¾ dunia tanpa tersekat seperti saat ini yang harusnya sesama muslim bagaikan satu anggota tubuh jika ada bagian yang sakit semua ikut sakit, tapi tidak seperti sekarang yang seakan mereka bukan saudara kita, karena tidak tegaknya kepemimpinan Islam di tengah-tengah kita.

 

Tegaknya kepemimpinan Islam adalah kewajiban setiap muslim. Dalil-dalil telah sangat jelas menunjukkan kewajiban tersebut, salah satunya ”Sesungguhnya Rasulullah SAW telah mendirikan pemerintahan Islam yang pertama di Madinah, sehingga Rasulullah SAW itulah yang menjadi Imam pertama untuk pemerintahan Islam itu… Rasulullah SAW melakukan tugas-tugas sebagai kepala pemerintahan, seperti mengadakan berbagai perjanjian, memimpin pasukan perang, mengirim duta dan utusan, dan sebagainya.” (Abdullah Ad-Dumaijî, Al-Imâmah Al-‘Uzhmâ ‘inda Ahlis Sunnah wa-Al-Jamâ’ah, hlm. 52).

 

Ketika Nabi Muhammad SAW wafat, tugas sebagai nabi berakhir, namun tugas sebagai kepala negara, tidak ikut berakhir, namun diteruskan oleh khalifah-khalifah, mulai Khalifah Abu Bakar Shiddiq, dan khalifah-khalifah selanjutnya, hingga khalifah terakhir Sultan Abdul Majîd II, saat Khilafah Utsmaniyyah hancur tahun 1924 di Turki. Sistem pemerintahan Islam yang dijalankan oleh Khalifah Abu Bakar Shiddiq itulah, yang melanjutkan sistem pemerintahan yang dicontohkan Rasulullah SAW.

 

Umat harus berjuang untuk mewujudkan kewajiban yang menjadi mahkota kewajiban tersebut. Kenapa dikatakan mahkota kewajiban, karena kewajiban-kewajiban lain tidak akan bisa terlaksana tanpa tegaknya kepemimpinan Islam. Salah satunya pembelaan negeri muslim kepada Palestina tidak akan berdaya selama tidak tegak kepemimpinan Islam ini, padahal membela saudara kita sesama Islam adalah kewajiban. Hal lain seperti menghukum para koruptor, pencuri dan pezina, tidak akan bisa terlaksana dengan benar selama kepemimpinan Islam tidak ditegakkan.

 

Maka dibutuhkan adanya jamaah dakwah Islam ideologis yang akan mengarahkan umat berjuang meneladani jalan yang dicontohkan oleh Rasulullah saw ini, yang berjuang bersama-sama menyampaikan dengan tujuan melanjutkan kembali kehidupan Islam yang membawa kedamaian. Wallahu a’lam bishshawab.